Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Sebab Produksi Pikap dan Bus Anjlok

Momentum Idulfitri diprediksi akan semakin menggerus penjualan dan produksi kendaraan komersial, terutama untuk kategori pikap dan bus. Dari data yang dirilis Gaikindo, produksi dua jenis kendaraan ini memang menurun.
Pabrik Hino Indonesia di Purwakarta./.Hino
Pabrik Hino Indonesia di Purwakarta./.Hino

Bisnis.com, JAKARTA - Momentum Idulfitri diprediksi akan semakin menggerus penjualan dan produksi kendaraan komersial, terutama untuk kategori pikap dan bus. Dari data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), produksi dua jenis kendaraan ini memang menurun.

Produksi bus pada kuartal pertama tahun lalu mencapai 1.211 unit. Sedangkan pada tiga bulan pertama tahun ini, produksi bus hanya 543 unit atau merosot 55,16%.

Adapun kategori pikap pada periode Januari-Maret tahun ini telah diproduksi sebanyak 40.339 unit. Meskipun terbilang cukup besar, namun capaian itu turun 13,45% dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu yakni 46.613 unit.

"Karena kuartal I/2017 berdekaran dengan Puasa dan Lebaran. Bisa jadi fokus pembelanjaan cenderung ke hal-hal yang berkaitan dengan Puasa dan Lebaran," kata Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara kepada Bisnis, Selasa (9/5/2017).

Selain kedua kategori tersebut, segmen lain yang menunjukkan penurunan volume produksi adalah sedan. Segmen ini hanya diproduksi sebanyak 8.732 unit pada kuartal I/2017, turun sekitar 6,86% dibandingkan produksi pada kuartal I/2016 yang sebanyak 9.376 unit.

Hal ini cukup wajar mengingat dalam beberapa tahun penjualan sedan terus merosot. Gaikindo sendiri tengah mengupayakan penurunan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBm) sedan untuk menekan harga jual.

Pasalnya, salah satu penghambat pemaksimalan pasar sedan adalah harga jual yang cukup mahal sejalan dengan penerapan PPnBm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper