Bisnis.com, JAKARTA – Kematian manufaktor otomotif di Australia semakin dekat, seperti dikutip dari Nikkei Asian Review. Pada akhir Oktober GM Holden mengikuti jejak Toyota Motor menhentikan produktivitas pabrik pada awal bulan tersebut.
Sebenarnya, benih kematian industri otomotif di Australi sudah ditanam sejak 1990-an, saat pemerintah mulai menjalankan perdagangan bebas dalam upaya meningkatkan ekspor pertanian. Sebagai satu negara pertanian top di dunia, strategi ini masuk akal. Namun, hal ini membawa konsekuensi buruk bagi industri manufaktur mobil di negara tersebut.
Sedan Camry buatan Australia yang terakhir diluncurkan dari lini produksi di pabrik Altona Toyota pekan lalu saat para pekerja sepakat untuk menjadikannya mobil terbaik yang pernah mereka buat. Kendaraan edisi khusus dilukis dengan bendera Australia, pemandangan udara tanaman dan pemandangan kota Altona, pinggiran kota Melbourne di negara bagian selatan Victoria.
Pembuat mobil Jepang terkemuka ini mulai membuat mobil di Australia pada tahun 1963. Kapasitas produksi negara ini mencapai sekitar 149.000 unit di tahun puncak tahun 2007, tetapi angka tersebut telah turun menjadi sekitar 90.000 unit dalam beberapa tahun terakhir.
Akhir produksi juga berarti kehilangan pekerjaan sekitar 2.500 orang, atau lebih dari 60% angkatan kerja Toyota di Australia. Anak perusahaannya akan direorganisasi agar berfungsi sebagai perusahaan penjualan.
Ford Motor adalah yang pertama membuat mobil di Australia, mulai beroperasi pada tahun 1925. Kemudian Nissan Motor dan Mitsubishi Motors Jepang yang juga mendirikan diler.
Satu per satu, pabrikan sudah keluar. Serangkaian perjanjian perdagangan bebas yang ditandatangani oleh pemerintah menghilangkan alasan produsen untuk membuat mobil di Australia.