Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-gara Kantong Udara, Honda Kembali Recall 772.000 Kendaraan

Honda Motor Co kembali menambah produk yang ditarik karena adanya kerusakan pada bagian kursi dan kantung udara produksi Takata Corp.
Recall kantong udara/Ilustrasi-courtesy of www.cochranfirmdc.com
Recall kantong udara/Ilustrasi-courtesy of www.cochranfirmdc.com

Bisnis.com, TOKYO - Honda Motor Co. kembali menambah produk yang ditarik karena adanya kerusakan pada bagian kursi dan kantong udara produksi Takata Corp.

Kali ini, Honda melakukan recall terhadap 772.000 unit Acura, divisi mobil mewah dari perusahaan tersebut, di Amerika Serikat. Ini merupakan bagian dari recall sebanyak 1,29 juta kendaraan.

Dikutip dari Fox News, Rabu (11/1/2017), model yang ditarik adalah Acura MDX 2005-2006, Acura RL 2005-2012, Honda Accord 2008-2012, Honda Civic 2006-2011, Honda Fit 2007-2012, dan Honda Insight 2010-2012.

Recall juga dilakukan untuk Acura TSX 2009-2012, Acura TSX Wagon 2011-2012, Acura ZDX 2010-2012, Honda Crosstour 2012-2012, Honda CR-V 2005-2011, Honda Alement 2005-2011, Honda FCX Clarity 2012, Honda Pilot 2005-2012, dan Honda Ridgeline 2006-2012.

Takata memang tengah dirundung masalah. Perusahaan itu menggunakan amonium nitrat yang bisa menyebabkan ledakan kecil pada kantong udara, sehingga membahayakan pengendara.

Lebih dari 100 juta kendaraan yang melibatkan 17 merek mobil telah ditarik dari peredaran akibat kerusakan kantong udara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper