Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

New Toyota Camry Diluncurkan Januari 2017

Pabrikan otomotif terbesar di dunia asal Jepang, Toyota Motor Corp., pada bulan depan berencana meluncurkan desain teranyar dari model yang menjadi mobil terlaris di pasar AS, New Toyota Camry.
Toyota Camry/Istimewa
Toyota Camry/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pabrikan otomotif terbesar di dunia asal Jepang, Toyota Motor Corp., pada bulan depan berencana meluncurkan desain teranyar dari model yang menjadi mobil terlaris di pasar AS, New Toyota Camry.

Desain terbaru itu bakal didominasi desain berupa garis lurus yang tergores hingga ke bagian depan antara body panel dan jendela mobil.

"Selama bertahun-tahun, kami telah memiliki reputasi untuk model dengan kualitas premium dan tahan lama meski agak konservatif dalam hal desain," ungkap Bob Carter, Head of Sales for Toyota and Lexus di AS.

"Kami ingin mempertahankan posisi tersebut dan menambahkan desain yang emosional serta menciptakan karakteristik berkendara yang menyenangkan," tambahnya.

Faktanya, Toyota Camry masih menjadi mobil paling populer di AS dengan mencatat penjualan hingga 327.015 unit selama 10 bulan pertama di tahun 2016 ini, meski angka tersebut sedikit tergelincir 9,4% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu.

Rencananya model terbaru Toyota Camry tersebut akan dirilis dalam perhelatan otomotif akbar North American International Auto Show yang akan berlangsung pada Januari 2017.

Tentu saja, Toyota tidak sendiri. Sejumlah manufaktur otomotif papan atas seperti Nissan Motor Co, Honda Motor Co dan Hyundai Motor Co juga akan memamerkan desain terbaru untuk model sedan mereka.

"Segmen model mid-size tidak banyak memiliki produk baru. Tapi mungkin sekarang kita akan menyaksikan beberapa inovasi nyata," jelas Carter.

Pihak perusahaan menyatakan bahwa New Toyota Camry tersebut termasuk dalam program peningkatan volume produksi besar yang disebut Toyota New Global Architecture (TNGA) setelah debutnya pada model hybrid Toyota Prius tahun lalu.

Program TNGA ditujukan untuk memangkas biaya produksi hingga 30% melalui salah satunya kontrak jangka panjang yang membantu para pemasok onderdil berinvestasi  di komponen yang fleksibel untuk berbagai macam kendaraan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper