Bisnis.com, JAKARTA - Berkendara pada saat musim hujan seperti sekarang, bukan hanya tunggangan yang harus dalam keadaan prima, cara mengemudi dan kewaspadaan pun membutuhkan perhatian lebih.
Hal ini untuk mengantisipasi penurunan jarak pandang ketika hujan dan kabut di beberapa daerah, jalanan yang licin, genangan air, dan rintangan lain yang tak terduga, misalnya, pohon dan papan reklame yang tumbang.
Namun, bagaimana jika kita tetap harus melintasi genangan air atau menembus hujan yang tercurah lebat dari langit?
Dadan Ramadhani, Customer Care Director, General Motors Indonesia, merekomendasikan agar pengemudi tidak melintasi jalan yang sudah tergenang banjir lebih dari setengah ban mobil. Periksa juga sampai kedalaman berapa kendaraan dapat terendam oleh air.
Jika Anda harus melalui jalan yang tergenang, arahkan kendaraan Anda ke bagian tertinggi jalan, karena air berada pada titik dangkal di titik tersebut.
Selanjutnya, gunakan gigi rendah pertama atau L tergantung pada jenis transmisi yang digunakan mobil Anda. Jaga kecepatan konstan. Jangan angkat kaki Anda dari pedal gas. Mesin yang melambat dapat membiarkan air masuk melalui pipa knalpot dan merusak catalytic converter.
Anda tidak ingin filter udara depan ditembus oleh air kan? Jadi mengemudilah dengan sangat lambat. Dalam kasus tersebut, kerusakan akan menjadi berat dan membutuhkan perbaikan yang cukup mahal.
Masuklah ke dalam genangan dengan kecepatan tidak lebih dari tiga km per jam dan tambah menjadi enam km per jam ketika Anda sudah berada di tengah genangan.
Hal Ini akan menciptakan gelombang haluan di depan kendaraan dan mengurangi air di sekitar mesin, mengurangi kemungkinan induksi air melalui saringan udara, dan juga kerusakan komponen listrik dan elektronik. Kecepatan lebih tinggi dari ini hanya akan mendorong air ke dalam mesin melalui grille depan.
Selain itu, pastikan hanya ada satu kendaraan ketika anda melewati genangan agar Anda tidak harus berhenti jika kendaraan di depan Anda berhenti. Pastikan tidak ada kendaraan yang mengarah ke kendaraan Anda, karena ombak kecil yang ditimbulkan dapat mendorong air masuk ke kendaraan, terutama jika gelombang air bergerak dengan kecepatan yang kencang.
Setelah keluar dari genangan banjir, gunakan rem dengan perlahan untuk mengeringkannya. Injak rem dengan kaki kiri Anda jika Anda sudah familiar dengan teknik ini. Lepas ketika Anda merasa rem mulai bekerja. Berhentilah sejenak untuk memeriksa dan memastikan tidak ada sampah seperti kantong plastik atau kotoran lain yang menempel di kisi-kisi radiator atau sirip belakangnya.
Selain itu, usahakan selalu mengemudilah secara halus dan hindari pengereman mendadak atau membelokkan kemudi secara tiba-tiba karena hal tersebut dapat menggoyahkan cengkeraman kendaraan Anda. Rem sebelum Anda memasuki tikungan. Tambah kecepatan secara halus.
Ingatlah untuk tidak menghambat pengendara lain yang bergerak lebih cepat. Jangan membuat peraturan lalu lintas sendiri.
Jaga jarak dengan kendaraan yang berada di depan untuk menghindari semprotan yang menyebabkan kaca kotor. Hal ini penting terutama jika Anda berada di belakang kendaraan yang berukuran besar. Jika memungkinkan, mengemudilah di jalur yang ditinggalkan oleh kendaraan di depan karena bagian ini lebih kering dari bagian lain di jalan.