Bisnis.com, JAKARTA—Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berpendapat dalam memperluas pasar ekspor produk otomotif tak semata memikirkan potensi market di negara tujuan.
Sekretaris Umum Gaikindo Noergadjito mengatakan faktor mendasar lain ialah produsen harus bisa memenuhi standar mutu sesuai aturan negara tujuan ekspor. Pertimbangan ini berlaku juga untuk kendaraan bermotor roda empat hemat bahan bakar dan harga terjangkau (KBH2).
“Untuk memperluas kapasitas produksi harus meningkatkan skill SDM, riset dan pengembangan diperdalam, biaya produksi dari energi dan logistik harus dikurangi, dan jaminan pasokan bahan baku,” kata Noergadjito, Rabu (26/6/2014).
Program KBH2 diklaim berhasil meningkatkan daya saing industri otomotif nasional. Sejalan dengan pewajiban konten lokal 80% maka prinsipal wajib mendirikan pabrik di Indonesia. Total investasi yang dibawa proyek mobil murah ini mencapai US$6,5 miliar.
Nilai itu terdiri dari investasi di industri perakitan US$3,5 miliar dan US$3 miliar di industri komponen. Tenaga kerja yang terserap melalui proyek KBH2 mencapai 30.000 orang di sektor prakitan, 70 orang di pabrikan, dan 70.000 orang pada tingkat distribusi dan layanan purnajual.