Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AISI: Motor Jadi Alternatif Utama Mobilitas Masyarakat

Asean Automotive Federation (AAF) mencatat penjualan sepeda motor di Indonesia selalu paling banyak ketimbang negara anggota Asean lain. Bagi pebisnis mungkin ini kabar baik tapi membludaknya populasi motor berkontribusi besar bagi keruwetan lalu lintas.
Masyarakat membutuhkan alat transportasi yang cepat dan murah. /bisnis.com
Masyarakat membutuhkan alat transportasi yang cepat dan murah. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Asean Automotive Federation (AAF) mencatat penjualan sepeda motor di Indonesia selalu paling banyak ketimbang negara anggota Asean lain. Bagi pebisnis mungkin ini kabar baik tapi membludaknya populasi motor berkontribusi besar bagi keruwetan lalu lintas.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat selama Januari – Februari 2014 terjual 1,26 juta unit sepeda motor. Angka ini berkali lipat dibandingkan perolehan Thailand, Malaysia, Filipina, maupun Singapura.

Ketua Bidang Niaga Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala berpendapat kondisi itu terpengaruh belum tersedianya fasilitas transportasi publik yang menyeluruh, khususnya di dalam dan antarkota.

Padahal, masyarakat membutuhkan alat transportasi yang cepat dan murah. Jika menggunakan angkutan publik, selain harus siap  berdesak-desakkan, waktu tempuh sulit diprediksi, plus total ongkos tak jarang lebih mahal ketimbang sepeda motor.

“Infrastruktur angkutan publik di negara Asean lain sudah lebih baik. [Di Indonesia] kendaraan paling hemat ongkos [dan waktu tempuh lebih singkat] ya motor. Jadi, pembelian sepeda motor bukan semata karena daya beli masyarakat,” ucap Sigit kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.

AAF mencatat pasar sepeda motor terbesar setelah Indonesia adalah Thailand dengan penjualan 275.765 unit (Januari – Februari 2014). Kemudian disusul Filipina 125.948 unit, Malaysia 63.508 unit, dan Singapura 1.746 unit.

Sejatinya, keseluruhan penjualan kuda besi di Asean selama 2 bulan pertama 2014 anjlok 6,5% menjadi 1,73 juta unit dari 1,85 juta unit secara year-on-year (Y-o-Y). Ini terdorong penyusutan sales di Indonesia 3,2%, serta Malaysia dan Thailand masing-masing 23%.

 

“Memang pada 2 bulan pertama ada hambatan distribusi motor di dalam negeri. Penyebabnya ada banjir yang menambah ruas jalan rusak dan bencana alam seperti gunung meletus,” ucap Sigit.

 

Hal tersebut dinilai menghambat jangka waktu pengiriman kendaraan yang biasanya 3 hari lantas molor antara 5 – 6 hari. Walau demikian, asosiasi belum berencana mengoreksi target penjualan motor tahun ini sebesar 7,7 juta unit – 8 juta unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper