Bisnis.com, JAKARTA--PT Garansindo Inter Global, agen tunggal pemegang merek Jeep, Dodge, Chrysler dan Fiat, mengantisipasi perkembangan penjualan yang diperkirakan cenderung menurun pada akhir 2013 hingga awal tahun depan akibat gejolak moneter dan penaikan suku bukan kredit.
Rieva Muchsin, Chief Marketing Officer PT Garansindo Inter Global, mengatakan upaya mengantisipasi perkembangan pasar yang melemah itu sangat penting untuk mendongkrak penjualan yang selama Januari-November 2013 berhasil menembus 1.518 unit.
“Pertumbuhan penjualan harus terus diusahakan sebagaimana yang berhasil dicapai selama 11 bulan dalam tahun ini sebanyak 1.518 unit yang terdiri dari kendaraan jeep mencapai 60%, Dodge 30% dan Chrysler sebesar 10%,” katanya di Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Menurutnya, kondisi penjualan sekarang sangat berat akibat dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah yang melemah hingga mencapai Rp12.000 per dolar AS, untuk seluruh kendaraan dan produk aksesoris impor.
Dia mengatakan upaya mendongkrak penjualan juga dilakukan terhadap Fiat seri 500 dan 500C, kendaraan buatan Italia yang diperkenalkan sejak September 2013 dan akan dipasarkan mulai Februari atau Maret tahun depan dengan pemesanan kini mencapai 107 unit.
Program promosi untuk mendongkrak penjualan Fiat, lanjutnya, melibatkan mitra kerja yaitu PT Shell Indonesia dan PT Bank Central Asia melalui pemberian bahan bakar Sheel hingga 15 Februar 2014 serta berbagai kegiatan lain yang diselenggarakan untuk mempromosikan Jeep, Dodge, dan Chrysler.
Rieva menjelaskan penaikan harga kendaraan tidak bisa dielakkan pada tahun depan sebagai imbas dari gejolak moneter yang berkepanjangan, penaikan suku bungan kredit dan tingkat inflasi serta situasi politik nasional yang semakin memanas pada 2014.
“Walaupun sebenarnya sulit memprediksi secara pasti kondisi pasar kendaraan premium di Indonesia yang unpredictable dan banyak kejutannya. Tetapi, kecenderungan umumnya penjualan akan terimbas oleh faktor-faktor itu,” katanya.
Garansindo dalam upaya menjaga pertumbuhan penjualan dan loyalitas pelanggan terus melakukan promosi dan menggelar berberapa event serta berusaha lebih cermat dalam mengambil kebijakan terkait dengan penyesuaian harga jualnya.
Sementara itu Muhammad Al Abdullah, Chief Executive Officer Garansido Inter Global, sebelumnya mengatakan penjualan mobil premium kian melambat jika nanti diberlakukan penaikan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPn-BM) dari 75% menjadi 100% untuk mobil 3.000 cc ke atas dan 125% bagi mobil 4.000 cc keatas.
Kebijakan menaikan PPnBM menjadi sangat diskriminatif, lanjutnya, ketika kategori mobil completely build-up mewah yang menjadi objek pajak tersebut ternyata tidak menyasar pada kendaraan dengan kapasitas mesin di bawah 3.000 cc alias terbebas dari pajak tersebut.
“Ketika pemerintah berencana menaikan PPnBM kendaraan completely build-up mewah dan super mewah, dan tetep memproteksi mobill mewah completely knock-down dan menengah itu ternyata menggunakan cc mobil sebagai ukurannya,” ujarnya.
Dia mengatakan ketidak adilan dari kebijakan penaikan PPnBM antara lain dilihat dari sesama mobil mewah jenis sport utility vehicle yaitu Lexus yang kapasitas mesin di bawah 3000 cc ternyata tidak terkena penaikan PPnBM, sementara Jeep Wrangler 3000 cc terkena pajak itu.