Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Mataram Motor, agen tunggal pemegang merek Volkswagen (VW), masih menggadang kendaraan hatchback VW Golf MK7 dan sport utility vehicle Tiguan off Road untuk mendongkrak kinerja penjualannya hingga awal tahun depan.
Jonas Chendana, National Sales Manager Garuda Mataram Motor, mengatakan kedua tipe kendaraan yang diluncurkan pertama kali di arena pameran akbar otomotif Indonesia International Motor Show 2013 pada September lalu cukup diminati pasar domestik.
“Permintaan pasar untuk VW Golf MK7 dan Tiguan off Road masih tinggi, demikian juga tipe lain yang menjadi line up VW, maka untuk sementara waktu hingga akhir tahun ini belum ada peluncuran produk baru,” katanya di Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Menurutnya, tiga varian produk VW diluncurkan pada IIMS 2013 yaitu VW Golf Mk7, Polo WRC dan Tiguan off Road langsung mendapat respon positif dari konsumen dengan angka penjualan yang cukup tinggi.
Kendaraan line up dari VW tersebut, lanjutnya, berhasil menyumbang hingga 65% terhadap total penjualan kendaraan buatan Eropa tersebut di Indonesia karena karakternya sesuai dengan keingingan konsumen.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan penjualan kendaraan merek VW selama periode Januari-Oktober 2013 mencapai 1.028 unit dengan kontribusi VW Golf pada bulan lalu sebanyak 52 unit dan VW Tiguan 128 unit.
Dia menjelaskan angka penjualan VW tersebut lebih besar dari pencapaian selama periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.002 unit itu diharapkan dapat menjadi daya dorong bagi VW guna mencapai volume penjualan 1.400 unit hingga akhir tahun ini.
Sebab, lanjutnya, pasar sangat antusias menyambut kehadiran hatchback VW Golf Mk7 dan Polo WRC serta SUV Tiguan off Road, maupun varian dan tipe lain dari VW karena harganya cukup bersaing untuk ukuran kendaraan premium berteknologi canggih asal Jerman itu
Di antara tipe dan varian dari produk VW yang terlihat berseliweran di jalan yang ada di Tanah Air adalah hatchback VW Scirocco dengan dua pilihan tipe R dan 1,4 TSI serta SUV VW Tiguan tipe 1,4 dan 2,0.
Jonas tidak menyebut berapa harga kendaraan VW tersebut, yang tentunya sangat dipengaruhi oleh dampak dari gejolak moneter, terutama kurs mata uang Euro sebagai basis harga kendaraan asal Eropa tersebut, jika dibanding nilai tukar rupiah.
Pasar kendaraan buatan Eropa tengah dibayang-bayangi oleh gejolak moneter yang membuat rentang kurs Euro terhadap nilai tukar rupiah lebar, dampak secara luas dari penaikan BI Rate yang diikuti melonjaknya suku bunga kredit dan penaikan pajak barang mewah.
“Kondisi tersebut membuat kami selalu mencemati perkembangan ekonomi di Indonesia, terutama pada tahun depan karena ada pemilihan umum [parlemen dan presiden] yang kami harapkan dapat berlangsung lancar,” ujarnya.
Namun, menurut Jonas, konsumen cukup loyal terhadap VW sehingga gejolak moneter yang menjadikan harga jual mobil buatan Jerman semakin tinggi itu relatif tidak menjadi penghalang bagi mereka akan membeli kendaraan idamannya.
