Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Rupiah, Gaikindo Yakin Penjualan Mobil 1,1 Juta per Semester II/2013

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah boleh saja terus merosot tembus di atas Rp11.000 per dolar AS,  tetapi Gaikindo memperkirakan penjualan mobil hingga akhir semester II/2013 tetap menembus angka 1,1 juta unit.Ketua Umum Gabungan Industri

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah boleh saja terus merosot tembus di atas Rp11.000 per dolar AS,  tetapi Gaikindo memperkirakan penjualan mobil hingga akhir semester II/2013 tetap menembus angka 1,1 juta unit.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman M.R menjelaskan bayang-bayang pelemahan rupiah memang akan sangat mempengaruhi pertumbuhan penjualan mobil.

Namun, lanjutnya, melihat penjualan yang terus bertumbuh hingga  akhir Januari - Juli 2013 mencapai 714.378 unit, ada tendensi positif terhadap total penjualan otomotif hingga akhir tahun 2013.

“Kami tetap pada target awal, bahwa hingga akhir semester II/2013 penjualan tetap pada kisaran 1,1 juta unit,” ujar Sudirman pada Konferensi Pers IIMS 2013, Rabu (21/8).

Sudirman menegaskan persoalan yang muncul  hingga awal semester II/2013 terkait suplay dari pabrikan masih tetap tinggi dibandingkan dengan permintaan dari konsumen.

Untuk itu, lanjutnya, diskon masih menjadi cara tepat untuk mendongkrak penjualan mobil secara umum hingga akhir tahun nanti.

Dia menegaskan, Gaikindo akan tetap optimistis terhadap dunia industri otomotif, dengan tetap memacu penjualan hingga menembus 1,5 juta unit. “Meskipun ada gangguan ekonomi tetapi stabilitas otomotif kita dongkrak terus agar bisa sejajar dengan Thailand,” ungkapnya.

Sementara itu, sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) menilai kelanjutan insentif potongan harga kendaraan sangat dipengaruhi keseimbangan antara permintaan dan pasokan.

Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo menyatakan perang diskon utamanya dipicu masalah antara permintaan dan pasokan. Kemampuan pasar menyerap produksi dari pabrikan menentukan terjadi tidaknya over supply.

Namun, saat ditanya berapa potensi kisaran diskon untuk produk-produk Toyota pada semester II/2013,  ia tak menjelaskan lebih jauh. Menurutnya, penentuan besaran diskon menjadi kewenangan diler utama, tidak ditentukan TAM.

Penentuan kisaran persentase diskon juga tidak mudah karena lazimnya berbeda antarmodel satu dengan yang lain. Besaran potongan harga hadir ketika muncul permintaan dari konsumen.

"Persentase diskon susah karena tergantung masing-masing model dan tingkat persaingan bahkan ada model yang tidak didiskon. Diskon ini terjadi saat orang mau beli," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Direktur Hyundai Indonesia Motor Mukiat Sutikno berpendapat perang diskon mobil tetap berlanjut pada paruh kedua 2013.

"Salah satu isu yang ada itu soal diskon jor-joran, ini melanda semua segmen kendaraan. Tapi kami tidak memberi diskon berlebihan seperti pabrikan lain untuk menjaga konsumen yang sudah beli tidak merasa rugi," ucap Mukiat.

Dia mencontohkan untuk Hyundai H-1 dengan harga jual on the road atau setelah ditambah berbagai komponen pajak antara Rp350 - Rp500 juta. Dari nilai itu diskon yang diberikan Hyundai selama semester I sekitar 7,5% - 10%.

Berbeda halnya dengan PT Nissan Motor Indonesia. General Manager Marketing and Communications Strategy Department Nissan Motor Indonesia Indriani Hadiwidjaja menyatakan selama 6 bulan pertama 2013 pihaknya cenderung mengakali permintaan diskon melalui bentuk promosi lain misalnya cicilan murah berbunga rendah.

"Dengan pembelian kredit bisa mendapatkan cicilan menarik yang nilainya berbeda-beda bergantung harga mobil," ujar Indriani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper