Bisnis.com, BANDUNG—PT Indotruck Utama, diler resmi truk merek Volvo, memperkirakan pada 2013 tidak ada pertumbuhan market share signifikan di Indonesia. Pangsa pasar truk Volvo masih sekitar 25% - 30% seperti tahun lalu.
"Market share tahun ini tetap segitu karena pelanggan kami di pertambangan sedang mengalami kemerosotan harga komoditas seperti batu bara dan nikel," kata Chief Operations Officer PT Indotruck Utama Vendry Liarto, di Bandung, Selasa (20/8/2013).
Sepanjang tahun lalu kontribusi pelanggan di sektor pertambangan mencapai 65%. Seiring perluasan pasar ke bidang konstruksi dan infrastruktur diperkirakan bakal turun menjadi 45% pada 2013 sisanya dari sektor lain.
Sejauh ini Volvo belum berencana membangun pabrik manufaktur untuk truknya di Indonesia. Ini disebabkan belum signifikannya volume penjualan di sini.
Pembangunan pabrik akan menarik ketika penjualan sudah di atas ribuan unit per tahun. Untuk itu, seluruh komponen mesin dan chasis tetap didatangkan dari Swedia tapi body diproduksi karoseri lokal.
"Pabrik kurang feasible karena produksi harus mencapai sekian ribu dulu. Di atas itu baru bisa bangun pabrik manufaktur di sini. Sejauh ini per unit truk Volvo kandungan lokalnya 10% sampai 15%. Kami impor itu kan complete build up," tutur Vendry.