Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah diharapkan memberi ruang bagi produsen ban domestik untuk ikut serta dalam program low cost and green car (LCGC) guna mendukung perkembangan mobil murah dan ramah lingkungan itu di dalam negeri.
Azis Pane, Ketua Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI), menuturkan telah menemui Kementerian Perindustrian untuk meminta agar produsen ban turut dilibatkan dalam pengembangan LCGC.
“Saya sudah bertemu dengan pihak Kementerian Perindustrian dan meminta agar kami juga dilibatkan dalam program itu,” ujarnya, Kamis (15/8/2013).
Menurutnya, di tengah pasar ekspor ban yang belum pulih akibat krisis ekonomi Eropa dan konflik di Timur Tengah, penjualan produsen ban domestik berkurang.
Salah satu persyaratan produksi LCGC adalah kandungan komponen lokal harus di atas 75%. Ban sebagai salah komponen utama otomitif dinilai dapat menjadi bagian dari persyaratan tersebut.
Menurut catatan Bisnis, beberapa produsen ban yang melantai di Bursa Efek Indonesia menyatakan ketertarikan untuk memasok ban untuk program LCGC, seperti PT Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) dan PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA).
Namun, produsen ban tersebut masih menunggu petunjuk teknis untuk produksi LCGC yang baru diterbitkan oleh Kemenperin.