Bisnis.com, AUSTRALIA—General Motors Company berencana menghentikan penjualan Opel di Australia setelah 11 bulan tak dapat memberi keuntungan kepada perusahaan.
"Kondisi penjualan di Australia memburuk secara signifikan. Tak memungkinkan lagi secara finansial untuk melanjutkan ekspor Opel," kata Anggota Board Member for Communication Opel Johan Willems, baru-baru ini.
Penjualan Opel di Negeri Kangguru berlangsung sejak September 2012 dan telah mengirim 1.530 kendaraan hingga akhir Juni 2013. Di sana harga jual Opel lebih mahal dibandingkan merek lokal besutan General Motor lain seperti Holden.
Ulrich Weber selaku Juru Bicara GM yang berbasis di Ruesselsheim, Jerman, melalui surat elektronik menyatakan jaringan diler Opel di Australia sudah dihapus. Selama 20 tahun Opel berupaya memperbaiki tren penjualannya di negara-negara pengguna euro yang industri otomotifnya notabene terpukul resesi ekonomi.
Selama periode semester I/2013, penjualan Opel dan Vauxhall anjlok 6,8% menjadi 436.493 unit. Pangsa pasar Opel di Australia kian terpuruk lantaran kurs mata uang yang terus meninggi sehingga menggerus kinerja industri lokal bersaing dengan produk impor.
Untuk mengurangi biaya operasional di Australia, General Motor berencana merumahkan 400 pekerja yang ada. Sebelumnya pada Mei 2013, Ford Motor Company telah lebih dulu menghentikan produksi mobil di Australia setelah 9 dekade beroperasi di sana. (Bloomberg)