Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan mobil di Indonesia, dengan populasi hampir dua kali lipat dari Jepang sebanyak 127 juta, diproyeksikan berkembang lebih cepat daripada di China dalam 7 tahun ke depan seiring dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Menurut IHS Automotif, penjualan mobil hijau berbiaya rendah bisa mencapai lebih dari 35% dari 1,8 juta kendaraan penumpang pada akhir dekade.
Daihatsu dan Toyota saat ini menguasai setengah dari pasar Indonesia, kata Masanori Mitsui, Presiden Daihatsu, di Ikeda, Jumat (19/7/2013). Sementara itu Daihatsu Ayla dan Toyota Agya ditetapkan menjadi produk pertama yang akan mendapatkan keuntungan dari program ini.
Sementara ini, Datsun Nissan akan meluncurkan mobil pertama yang akan memenuhi ketentuan Indonesia itu pada semester pertama tahun depan.
Penjualan mobil di Indonesia menyumbang 22% dari pendapatan Daihatsu pada tahun yang berakhir Maret, diikuti oleh Malaysia dengan 11%, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Adapun pasar dalam negeri Jepang memberikan kontribusi 66%.
Nissan Chief Executive Officer Carlos Ghosn bulan ini meluncurkan Datsun Go lima pintu 1,2 liter di India, dan perusahaan mengatakan akan menjual dengan harga kurang dari 400.000 rupee (US$ 6.700).
Daihatsu akan terus bekerja sama dengan Toyota ketika mencoba untuk memasuki pasar negara berkembang lainnya, kata Mitsui. Negara Asia Tenggara selain Indonesia, dan Malaysia akan menjadi pasar sasaran berikutnya. Dan, ada juga permintaan di Afrika Selatan dan Brasil.