BISNISCOM, SURABAYA – Volume penjualan sepeda motor merk Honda di Jawa Timur tahun ini diprediksi naik menjadi sedikitnya 750.000 unit dibandingkan realisasi 2012 sebanyak 730.000 unit, seiring meningkatnya perekonomian di provinsi tersebut.
Perkembangan tersebut diikuti dengan kenaikan persentase pembelian sepeda motor secara tunai oleh konsumen di Jatim yang mencapai 46% tahun lalu, sisanya kredit. Sementara kalangan diler kendaraan bermotor roda dua itu memperpanjang sistem penjualan secara kredit hingga lima tahun, untuk memperkecil angsurannya.
Abdy Ronotana, General Manager PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM) –diler utama sepeda motor Honda di wilayah Jatim dan NTT—optimistis volume penjualan kendaraan bermotor roda dua itu tahun ini bakal terdongkrak lagi.
Keyakinan tersebut didasarkan pencapaian penjualan sepeda motor Honda di Jatim dan NTT rata-rata 72.000 unit per bulan. Realisasi penjualan sepeda motor sebanyak itu didominasi pasar Jatim.
“Tingkat pertumbuhan penjualan sepeda motor di Jatim cukup signifikan yakni 29% pada Januari – Pebruari tahun ini dibandingkan periode sama tahun lalu, maka kami tahun ini menetapkan target penjualan berkisar 750.000 unit – 800.000 unit (wilayah Jatim dan NTT),” ujarnya di sela-sela kegiatan Injection Day Honda Vario, hari ini Minggu (14/4/2013).
Kegiatan tersebut berupa konvoi Honda Vario yang dilakukan di 11 kota di Jatim dan NTT, yang diikuti 3.000 unit sepeda motor. Selain itu, juga diluncurkan model terbaru sepeda motor Honda Vario berteknologi idling stop system (ISS) yang dipasarkan dengan harga jual Rp17,2 juta/unit on the road Surabaya.
Abdy menambahkan potensi pasar sepeda motor di Jatim sangat besar, yang diyakini melebihi provinsi-provinsi lainnya. “Kami menguasai pangsa sepeda motor 66,3% per Pebruari tahun ini di Jatim, dengan volume penjualan 72.000 unit/bulan pada Januari – Pebruari, sebanyak 65% dikontribusikan motor jenis matik, 18% bebek dan sisanya sport,” tuturnya.
Permintaan motor jenis sport yang tergolong klas menengah disebutkan terus naik, dimana MPM mampu menjual 2.400 unit per bulan. Itupun masih terdapat pemesanan sebanyak 3.000 unit yang belum dipenuhi.
“Meningkatnya perekonomian di Jatim mendorong pembelian motor secara tunai meningkat menjadi 46% pada 2012, dan tahun ini pembelian secara kredit cenderung turun,” kata Abdy.