Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Bintang di Pasar MPV

“Lebih lapang, bisa muat lebih banyak penumpang, dan harganya relatif terjangkau,” demikian pengakuan Purwo Agung (35), calon pembeli MPV di sebuah diler otomotif Jepang di kawasan Depok, baru-baru ini.

“Lebih lapang, bisa muat lebih banyak penumpang, dan harganya relatif terjangkau,” demikian pengakuan Purwo Agung (35), calon pembeli MPV di sebuah diler otomotif Jepang di kawasan Depok, baru-baru ini.

Purwo, yang sehari-hari beraktivitas menggunakan sepeda motor, mulai tertarik beralih ke kendaraan  roda empat. Sasarannya adalah mobil murah jenis multi purpose vehicle (MPV). Selain karena pendapatannya yang meningkat sebagai karyawan swasta, Purwo juga mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan berkendara ketika harus mengajak keluarga besarnya bepergian. Purwo adalah satu dari ribuan atau bahkan jutaan masyarakat kelas menengah di Indonesia yang terdongkrak daya belinya berkat pertumbuhan ekonomi.

Fenomena itu dengan jeli ditangkap oleh para pelaku industri otomotif. Satu per satu pabrikan mobil mengeluarkan ‘bintangnya’ di segmen MPV. Pesaing ‘Si Kembar’ Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia pun bermunculan. Antara lain, PT. Suzuki Indomobil sales (SIS) meluncurkan Ertiga, Nissan Motor Indonesia (NMI) mengeluarkan Evalia, Mazda Motor Indonesia (MMI) melahirkan Biante, dan menyusul kemudian Toyota Astra Motor (TAM) dengan NAV1.

Alhasil pada 2012, MPV merajai pasar otomotif nasional, dengan menorehkan angka penjualan 497.464 unit atau tumbuh 34,41% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. Segmen MPV menguasai 44,56% pangsa pasar otomotif nasional yang menembus level 1,1 juta unit.

Tren tersebut belum akan selesai dan tampaknya akan semakin gemuk. Ketua I Gabungan Industri Kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto, memperkirakan mobil-mobil dengan harga jual di bawah Rp200 juta akan mendominasi pasar otomotif 2013. “Dan jenis [kendaraan] yang paling popular adalah MPV.”

Suzuki Ertiga yang kini paling mendapat sorotan. Sejak kemunculannya pada Mei tahun lalu, penjualannya terus meningkat. Pada 2012, total penjualan Ertiga mencapai 34.074 unit atau 26,9% dari total penjualan Suzuki. Mengawali 2013, Ertiga sudah terjual sebanyak 5.467 unit sepanjang Januari. Kemunculan Ertiga semakin fenomenal, setelah beredar kabar akan muncul kembarannya, Mazda VX1.

Baik SIS maupun MMI belum mau berkomentar banyak soal isu ‘kloning Ertiga’ tersebut. Direktur Pemasaran 4W SIS Endro Nugroho hanya mengatakan proyek mobil kembar bukanlah sesuatu yang aneh di industri otomotif. Akan tetapi, SIS baru akan mengeluarkan pernyataan resmi jika Mazda VX1 benar-benar keluar.

“Bagaimana mungkin sebuah produsen ternama memproduksi mobil dengan menyandarkan pada produk Suzuki? Kalau kabar itu benar, berarti mereka percaya bahwa Ertiga yang terbaik,” katanya.

Gurihnya pasar MPV Indonesia juga mengundang selera produsen otomotif Amerika Serikat (AS) dan Eropa. General Motors (GM) dan Volkswagen, contohnya, seolah tak rela dominasi globalnya direbut oleh Toyota, keduanya mencoba merebut kembali peluang dominasi di Indonesia, yang notabene merupakan salah satu basis produksi pabrikan Jepang.

Tak tanggung-tanggung, GM menghabiskan dana US$150 juta guna meningkatkan penetrasi di pasar MPV nasional, dengan merenovasi pabrik Chevrolet di Bekasi, Jawa Barat. Presiden GM Asia Tenggara Martin Apfel mengatakan pabrik berkapasitas 40.000 unit per tahun tersebut dikhusukan untuk merakit MPV Chevrolet Spin.

“Uniknya MPV dengan tujuh kursi penumpang ini [Spin] dirakit oleh orang Indonesia, di Indonesia, dan untuk pasar Indonesia,” jelasnya.

Chevrolet Spin rencananya akan meramaikan pasar MPV Indonesia pada April mendatang. Ada tiga varian Spin yang disiapkan, yakni dengan mesin bensin berkapasitas 1.200 CC dan 1.500 CC serta mesin diesel berkapasitas 1.300 CC. Spin dengan mesin common rail 1.300 CC diklaim sebagai model MPV diesel pertama yang akan dipasarkan di Tanah Air.

“Untuk harga per model memang masih dalam tahap finalisasi, tapi yang pasti Spin akan dijual mulai dari Rp139 juta,” ujar Direktur Pemasaran GM Indonesia Yuniadi Haksono Hartono.

Volkswagen (VW), yang selama ini agak mengabaikan pasar Indonesia juga mulai mengikuti jejak pesaing utamanya, Toyota dan GM. Rencananya, pabrikan asal Jerman tersebut akan mendirikan pabrik manufaktur di Cikampek, Jawa Barat pada 2017. Dengan luas lahan 60 hektar yang sudah disiapkan, VW berniat untuk memproduksi mobil paling sedikit 100.000 unit per tahun.

“Kami melihat skala ekonomi, karena VW tidak bisa membuat pabrik manufaktur dengan angka produksi kecil. Kalau merek lain bisa berproduksi 20.000-30.000 unit per tahun, kami tidak bisa. Harus 100.000 unit. Go big or go home,” ujar Chief Executive Officer PT Garuda Mataram Motor Andrew Nasuri, yang merupakan agen pemegang merek VW.

Andrew memang belum mau cerita banyak soal rencana proyek ‘raksasa’ VW tersebut. dia juga enggan menyebut segmen mobil apa yang akan diproduksi nanti. Namun,jika melihat gemuknya pasar MPV Indonesia, bukan tidak mungkin VW ikut latah dengan terjun ke segmen mobil multifungsi. 

 

 ***

 

Data Penjualan MPV di Indonesia

                                               2012                                        2011                (%)

MPV                                      497.464                                   370.106           34,41

Low                                       388.930                                   293.567

Medium                                99.273                                     72.359

High                                      4.756                                       3.064

Luxury                                   4.505                                       1.116   

(Sumber: Gaikindo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agust Supriadi
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper