JAKARTA – Meskipun penjualan mobil pada bulan lalu naik 28% dibandingkan Januari 2012, para agen tunggal pemegang merek masih khawatir penjualan melambat dalam beberapa bulan ke depan.
Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengatakan meningkatnya penjualan pada bulan lalu belum dapat menjadi indikator pasar mobil akan lebih baik dibandingkan tahun lalu yakni sebanyak 1,1 juta unit.
"Memang penjualan pada Januari naik, tetapi masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam beberapa bulan ke depan," ujarnya kepada Bisnis, Sabtu (9/2/2013).
Jongkie mengatakan faktor lain yang dapat menyebabkan kekhawatiran perlambatan permintaan adalah penaikan upah buruh, tarif dasar listrik, dan gas yang dapat memicu terjadinya peningkatan biaya produksi di pabrik perakitan mobil domestik.
Selain itu, lanjutnya, kekhawatiran terjadinya pelemahan rupiah juga dapat memicu penaikan biaya produksi karena masih banyaknya komponen yang diimpor serta penaikan harga mobil yang diimpor saat pelemahan rupiah terjadi.
Selain berbagai permasalahan tersebut, tutur Jongkie, dampak penaikan uang muka minimum kredit kendaraan bermotor syariah juga dikhawatirkan dapat menggerus pasar mobil tahun ini yang diproyeksikan stagnan atau paling tidak tumbuh 10% menjadi 1,2 juta unit.
"Kalau dalam beberapa bulan ke depan dapat tumbuh 100.000 unit per bulan, mungkin target tersebut on track atau minimal stagnan degan perolehan tahun lau. Kami masih memantau terus perkembangannya," katanya.
