Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diterpa Skandal di Jepang, Mitsubishi Bertumpu pada Asia Tenggara

Disokong pabriknya di Thailand yang memproduksi model pickup Triton dan SUV Pajero, Mitsubishi Motors telah menjual dua kali lebih banyak di kawasan Asia Tenggara dibandingkan dengan penjualan di Jepang.
Ilustrasi/dealermitsubishi.com
Ilustrasi/dealermitsubishi.com

Bisnis.com, JAKARTA - Diterpa skandal kecurangan efisiensi bahan bakar di negaranya sendiri, Jepang, masa depan Mitsubishi Motors Corp., sangat tergantung pada Thailand, basis produksi Mitsubishi yang terbesar di luar negeri.

Disokong pabriknya di Thailand yang memproduksi model pickup Triton dan SUV Pajero, Mitsubishi Motors telah menjual dua kali lebih banyak di kawasan Asia Tenggara dibandingkan dengan penjualan di Jepang.

Selisih penjualan tersebut semakin ditingkatkan secara substansial karena kini Mitsubishi telah menghentikan perakitan model minicar di tengah penyelidikan skandal tersebut.

Menjaga pergerakan bisnisnya di Thailand, Indonesia, dan Filipina menjadi hal yang sangat penting bagi Mitsubishi Motors di tengah krisis skandal dikarenakan adanya kemungkinan pemberian kompensasi kepada para konsumen, pemerintah Jepang, serta partnernya, Nissan Motor Co. Ini bukanlah tugas yang mudah.

"Ini hanya masalah mana yang terjadi lebih cepat, penjualan di Thailand kembali meningkat atau semua tuntutan kompensasi datang lebih awal," kata Koji Endo, seorang analis Advanced Research Japan.

Memiliki dana senilai 484,7 miliar yen atau setara US$4,5 miliar, nilai tersebut merupakan paling kecil di antara para manufaktur otomotif utama asal Jepang. Skandal ini juga telah menyapu bersih hampir setengah dari total market value tersebut atau kini senilai 441,7 miliar yen.

Mitsubishi Motors Thailand Co tercatat telah membayar dividen senilai 42,7 miliar yen kepada perusahaan induknya, Mitsubishi Motors Kamis pekan ini, berdasarkan pernyataan Tokyo Stock Exchange.

Mitsubishi berencana melakukan ekspansi di wilayah Asean dengan pembukaan pabrik di Indonesia yang dijadwalkan pada April 2017 mendatang yang nantinya akan memproduksi 160 ribu unit pada tahun pertamanya. Rencana tersebut diungkapkan oleh juru bicara perusahaan, Kai Inada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper