Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Syarat Esemka bila Ingin Eksis di Industri Otomotif

Mobil Esemka harus memiliki segmen pasar tersendiri, jika ingin eksis karena persaingan industri otomotif di Indonesia sangat ketat, kata Dirut Solo Techno Park (STP) Darsono di Solo, Jumat (4/3/2016).
Sejumlah Siswa SMK Negeri 1 Kota Kediri merawat mesin Mobil Esemka tipe sport utility vechile (SUV) Rajawali di bengkel perawatan mobil Esemka di SMK Negeri 1 Kota Kediri./Antara
Sejumlah Siswa SMK Negeri 1 Kota Kediri merawat mesin Mobil Esemka tipe sport utility vechile (SUV) Rajawali di bengkel perawatan mobil Esemka di SMK Negeri 1 Kota Kediri./Antara

Bisnis.com, SOLO - Mobil Esemka harus memiliki segmen pasar tersendiri, jika ingin eksis karena persaingan industri otomotif di Indonesia sangat ketat, kata Dirut Solo Techno Park (STP) Darsono di Solo, Jumat (4/3/2016).

Darsono mengharapkan, PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) memilih segmen pasar yang jelas untuk keberlanjutan industri ini.

"Kalau bisa, segmentasi itu berbeda dengan produk mobil yang sudah ada, baik dari sisi kemampuan daya beli maupun segi lainnya," kata Darsono menyusul pendirian pabrik mobil Esemka di Sambi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang direspons positif oleh banyak kalangan.

Dikatakan, pemilihan segmen pasar adalah syarat mutlak Esemka untuk bertahan dalam persaingan industri otomotif, apalagi Esemka adalah pemain baru.

"Ketersediaan pasar juga akan menjamin keberlanjutan produksi Esemka. Tanpa pasar yang jelas, penjualan Esemka bisa tersendat dan jumlah produksi ikut terpengaruh," kata dia.

"Komponen mobil cukup banyak. Keberlanjutan produksi perlu diperhatikan karena berhubungan dengan bisnis milik banyak pihak."

Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengapresiasi pendirian pabrik Esemka ini, namun dia mengaku tidak mengetahui pihak-pihak yang digandeng PT SMK dalam memproduksi mobil buatan lokal ini.

Spirit awal pengembangan mobil Esemka sebagai hasil karya anak bangsa, menurut dia, harus tetap dipertahankan, apalagi Indonesia sudah memiliki banyak pelaku usaha yang bisa memproduksi komponen kendaraan.

"Kalau memang ada kerja sama teknologi, lebih baik bekerja sama dengan negara yang sudah maju teknologinya," kata Hadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler