Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENJUALAN MOBIL: Pasar Lesu, Honda Jatim Tak Koreksi Target

Meski pasar otomotif sepanjang tahun ini lesu, diler utama mobil Honda di Jawa Timur, Bali dan NTT.
Petugas mengecek kesiapan mobil baru di kawasan Tanjung Priok Car Terminal, Jakarta, belum lama ini. Penjualan mobil selama kuartal I/2015 turun 14% menjadi 282.343 unit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 328.519 unit./Bisnis-Nurul Hidayat
Petugas mengecek kesiapan mobil baru di kawasan Tanjung Priok Car Terminal, Jakarta, belum lama ini. Penjualan mobil selama kuartal I/2015 turun 14% menjadi 282.343 unit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 328.519 unit./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, SURABAYA - Meski pasar otomotif sepanjang tahun ini lesu, diler utama mobil Honda di Jawa Timur, Bali dan NTT.

Honda Surabaya Center (HSC) menyatakan tidak akan melakukan koreksi target penjualan karena masih ada potensi peningkatan daya beli masyarakat pada empat bulan terakhir nanti.

Director Marketing and Aftersales Services HSC, Wendy Miharja mengakui penjualan mobil Honda di wilayah Jatim pada semester I/2015 cukup tertinggal dari target. Namun dia mengaku optimistis bisa mengejar target di akhir semester yang pasarnya diperkirkan cenderung meningkat.

"Kami tidak mengkoreksi target karena biasanya daya beli masyarakat kembali bergairah di akhir tahun dengan harapan kebijakan pemerintah bisa segera menggerakan roda perekonomian kembali, dan biasanya ada momen-momen khusus seperti Natal dan Tahun Baru," jelasnya di sela-sela Pengundian Honda F1 Racing Trip to Singapore Grand Prix, Kamis (3/9/2015).

Adapun target penjualan HSC pada tahun ini mencapai 30.289 unit mobil, dan hingga Agustus 2015 sudah tercapai 17.082 unit.

Dari realisasi penjualan tersebut terbanyak dikontribusi oleh penjualan Honda Mobilio yakni memcapai 5.038 unit, dan disusul oleh Honda Brio 4.862 unit, Honda HRV 3.559 unit, Honda Jazz 2.153 unit dan Honda CRV  924 unit.

"Sedangkan untuk mobil sedan penjualannya enggak terlalu banyak," ujarnya.

Menurut Wendy, target sampai akhir tahun dipastikan bisa dikejar karena setelah ada kebijakan uang muka boleh 10% dari yang sebelumnya 30%, minat konsumen mobil cenderung semakin tinggi.

"Sejak Ramadan kami sudah meluncurkan program beli mobil dengan down payment (DP) ringan. September ini pun kami keluarkan lagi DP hanya Rp17 juta dan cicilan mulai Rp3 jutaan," jelasnya.

Dia menambahkan, bahkan dengan adanya pengurangan loan to value (LTV) menjadi 10%, komposisi pembelian mobil dengan cara kredit semakin mendominasi yakni sekitar 60% dan sisanya pembelian secara tunai.

"Kalau dulu 50%, antara kredit dan tidak seimbang porsinya," imbuh Wendy.

Meski begitu, tahun ini HSC menaikan harga jual mobil sekitar Rp3 juta-Rp5 juta pada tipe tertentu seperti Mobilio dan Brio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper