Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Karoseri Incar Pertumbuhan 15% Tahun Ini

Di tengah pasar otomotif yang diperkirakan stagnan oleh pelaku usaha tahun ini, industri karoseri tetap optimistis menargetkan pertumbuhan 10%-15% pada 2015
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Di tengah pasar otomotif yang diperkirakan stagnan oleh pelaku usaha tahun ini, industri karoseri tetap optimistis menargetkan pertumbuhan 10%-15% pada 2015.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) T. Y. Subagio menyatakan, target tersebut merupakan angka minimal yang dipatok setiap tahun.

Subagio mengklaim, industri karoseri akan tetap bertumbuh meski pasar otomotif stagnan.

Sebabnya, pasar industri karoseri terbesar atau mencapai 70% ada pada kendaraan niaga. Selain menyasar kendaraan baru, industri karoseri pun menyasar after market yaitu rekondisi kendaraan.

Subagio mencontohkan, bus harus melakukan rekondisi tujuh tahun sekali dan truk lebih cepat lagi lima tahun sekali. 

Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia merilis, kendaraan yang masih beroperasi di Indonesia pada 2013 mencapai 104,21 juta unit.

Dari jumlah tersebut populasi kendaraan niaga tercatat 5,15 juta unit. Jumlah itu melonjak sekitar 9% dari jumlah 2012 yang mencapai 4,72 juta unit.

Namun Subagio tidak mengatakan angka pasti yang sudah diraih pada 2013 maupun realisasi tahun lalu.

Menurutnya, industri karoseri berbeda dengan kendaraan bermotor yang bisa dihitung pertumbuhannya dari unit produksi dan terjual.

Dia menyatakan pertumbuhan dilihat dari produksi anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), khususnya agen pemegang merek (APM) yang membuat chasiss engine kendaraan niaga dengan dilengkapi bodi dari karoseri.

Merujuk data Gaikindo, setidaknya sejak 2010 hingga 2013 penjualan kendaraan niaga secara wholesales di luar segmen 4X4 selalu mengalami pertumbuhan.

Pada 2010 jumlahnya mencapai 236.151 unit. Setahun berikutnya naik mencapai 306.663 unit dan menjadi 353.891 pada 2012. Pada 2013 jumlahnya mencaai 370.107 unit, sedangkan pada periode Januari-November 2014 baru mencapai 320.627 unit.

Dia menyebut, pertumbuhan industri karoseri sebenarnya bisa melebihi target Askarindo. Sebabnya, ada kendaraan-kendaraan impor yang menjadi lahan industri karoseri akan tetapi belum tercatat.

Selain itu, banyak industri karoseri berskala kecil yang memang belum masuk menjadi anggota Askarindo.

“Kami optimistis tahun ini tumbuh 10%-15%. Potensinya besar seiring pembangunan infrastruktur di daerah yang akan digenjot oleh pemerintah baru,” kata Subagio, Kamis (8/1).

Saat ini tercatat ada 501 industri karoseri. Dari jumlah tersebut, 185 perusahaan berada di kawasan DKI Jakarta dan Jawa Barat. Di DPD Askarindo Jawa Tengah tercatat 85 perusahaan, DPD Banten 40 perusahaan, DPD Jawa Timur 104 perusahaan, DPD Lampung 64 perusahaan,dan DPD Sumatera Utara 18 perusahaan.

Subagio mengatakan, dari keseluruhan perusahaan yang tercatat sekitar 50%-nya telah terdaftar sebagai anggota.  Dari jumlah tersebut perusahaan karoseri besar mencapai 10%, menengah 20%-30% dan sisanya perusahaan kecil.

Saat ini industri karoseri lokal sudah bisa menutupi 95% kebutuhan karoseri dalam negeri. Sisanya harus dilakukan secara impor mengingat industri karoseri lokal belum mampu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper