Bisnis.com, JAKARTA – Industri komponen otomotif mengalami pelemahan pada awal tahun, mengikuti tren penurunan penjualan mobil dan sepeda motor.
Gabungan Industri Alat-alat Mobil Motor (GIAMM), mencatat terjadi penurunan pendapatan dari segmen bisnis manufaktur komponen mengalami penurunan dikisaran 5-7% awal 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ketua Umum GIAMM yang juga Presiden Direktur & CEO Astra Otoparts Tbk (AUTO) Hamdhani Dzulkarnaen Salim mengatakan penyebab dari turunnya kinerja industri komponen awal tahun yakni lantaran penjualan lesu dari kendaraan roda dua dan roda empat.
"Kalau dari revenue cenderung turun 5-7%, tetapi aftermarket cenderung masih stabil," kata Hamdhani kepada Bisnis, dikutip Rabu (27/3/2024).
Di tengah situasi tersebut, dia mengungkapkan para produsen komponen otomotif terus berupaya meningkatkan efisiensi. Terlebih lagi, sebut Hamdhani, cost reduction juga bertujuan menjaga tingkat profitabilitas.
Di sisi lain, dia memproyeksikan kinerja awal tahun yang terkoreksi bisa membaik. "Proyeksi secara keseluruhan 2024 kami mengharapkan kondisi membaik," ujarnya.
Baca Juga
AUTO selaku salah satu pemain utama industri komponen juga terimbas kelesuan pasar. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan 2023, proporsi sumber pendapatan segmen bisnis komponen otomotif sebesar 43,46%, masih lebih rendah jika dibandingkan dengan proporsi perdagangan atau trading 56,54%.
Sebelum mengalami kelesuan pada awal tahun ini, kinerja pendapatan dari komponen otomotif senilai Rp10,54 triliun atau tumbuh 1,78% (year-on-year/yoy) dan dari bisnis perdagangan turun 1,41% yoy senilai Rp8,11 triliun.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil sepanjang Januari-Februari 2024, penjualan secara wholesales mencapai 140.274 unit atau turun 22,6% yoy.
Sementara itu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan data penjualan sepeda motor 2 bulan pertama 2024 sebanyak 1,15 juta unit atau turun 3,32% yoy.