Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal Jepang, PT Honda Prospect Motor (HPM) berkomitmen untuk meluncurkan lebih banyak lagi model kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM, Yusak Billy mengatakan, berbagai model yang akan diluncurkan Honda itu meliputi mobil hibrida (hybrid electric vehicle/HEV) maupun mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV).
"Seperti yang telah diumumkan, Honda akan terus menambah model hybrid, termasuk yang akan diproduksi secara lokal dalam waktu dekat ini, sejalan dengan visi netralitas karbon pada 2050," ujar Billy kepada Bisnis, dikutip Selasa (13/5/2025).
Perlu diketahui, Honda Prospect Motor (HPM) resmi meluncurkan model hybrid terbarunya, yakni New Honda Civic RS e:HEV di Indonesia, Kamis (8/5/2025). Harganya dibanderol Rp699 juta on the road (OTR) Jakarta.
Adapun, Civic terbaru ini mengusung teknologi Honda e:HEV, serta dibekali motor listrik berperforma tinggi yang dikombinasikan dengan mesin bensin 2.0L Atkinson-cycle serta Intelligent Power Unit. Kombinasi tersebut diklaim mampu menghasilkan tenaga sistem hingga 203 PS, dengan torsi maksimum 315 Nm dari motor listrik yang aktif sejak RPM rendah.
Model Civic RS e:HEV ini melengkapi jajaran mobil hybrid Honda yang telah meluncur sebelumnya, yakni Honda CR-V RS e:HEV dan Honda Accord e:HEV.
Baca Juga
Tak hanya mobil hybrid, Honda juga memastikan akan meluncurkan model BEV terbarunya, setelah Honda e:N1 resmi dirilis pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 pada Februari lalu.
"Selain itu, Honda juga berencana untuk memperluas portofolio model BEV untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin mengutamakan kendaraan ramah lingkungan," terang Billy.
Mengacu data Gaikindo, penjualan mobil Honda secara wholesales alias dari pabrik ke dealer hanya sebesar 3.000 unit pada April 2025. Angka itu turun 52,4% secara bulanan (month-to-month/MtM) dibandingkan 6.303 unit pada Maret 2025.
Penjualan ritel alias dari dealer ke konsumen Honda pun turun 44,4% secara bulanan menjadi 4.539 unit pada April, dibandingkan pada Maret 2025 sebanyak 8.165 unit.
Billy menjelaskan, penurunan penjualan Honda pada April 2025 dibandingkan Maret disebabkan oleh kendala distribusi beberapa model yang diimpor utuh (completely built up/CBU).
"Selain itu, pengurangan pengiriman salah satu model medium SUV untuk persiapan pergantian model, serta efek musiman pasca-Lebaran yang biasanya menurunkan aktivitas pembelian dan jumlah hari kerja," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sepanjang Januari-April 2025, pasar otomotif masih menghadapi tantangan, termasuk penurunan daya beli dan ketidakpastian ekonomi global.
"Namun, model seperti Honda Brio, WR-V, dan BR-V tetap menjadi tulang punggung penjualan Honda, berkontribusi signifikan terhadap total penjualan nasional," pungkas Billy.