Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Suzuki Genjot Penjualan Fleet di Tengah Efisiensi Anggaran Pemerintah

PT Suzuki Indomobill Sales (SIS) tidak khawatir kebijakan efisiensi anggaran pemerintah akan berdampak pada penjualan fleet tahun ini
Strategi Suzuki Genjot Penjualan Fleet di Tengah Efisiensi Anggaran Pemerintah. Head of Fleet Sales 4W PT Suzuki Indomobill Sales (SIS) Aliftia Rizki Annisa berpose di samping New Carry, Rabu (19/2/2025 / BISNIS - Aprianus Doni Tolok
Strategi Suzuki Genjot Penjualan Fleet di Tengah Efisiensi Anggaran Pemerintah. Head of Fleet Sales 4W PT Suzuki Indomobill Sales (SIS) Aliftia Rizki Annisa berpose di samping New Carry, Rabu (19/2/2025 / BISNIS - Aprianus Doni Tolok

Bisnis.com, JAKARTA - PT Suzuki Indomobill Sales (SIS) tidak khawatir kebijakan efisiensi anggaran pemerintah akan berdampak pada penjualan fleet tahun ini. 

Head of Fleet Sales 4W PT Suzuki Indomobill Sales (SIS) Aliftia Rizki Annisa mengakui bahwa penjualan fleet ke pemerintah mengambil porsi yang cukup besar yakni mencapai 40% dari total 15.000 unit pada 2024.

"Yang pertama kita ada MBG [program makan bergizi gratis]. Batch tiga kita sudah kontribusi 600 unit dan ini terus berlanjut," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/2/2025). 

Selain program MBG, sambung Aliftia, Suzuki juga berkontribusi atau mendukung program pengecekan kesehatan gratis dari pemerintah.

"Kita ada mobil pelayanan kesehatan pakai APV," imbuhnya.

Adapun, penjualan mobil Suzuki di segmen fleet mencapai sekitar 15.000 unit pada 2024 atau berkontribusi 21% terhadap total retail yang mencapai hampir 70.000 unit.

Secara lebih mendetail, New Carry mendominasi dengan porsi terbesar mencapai 46%, diikuti oleh APV sebesar 19%. Sementara itu, di segmen mobil penumpang, New XL7 memimpin dengan dominasi 15%, disusul oleh All New Ertiga yang berkontribusi sebesar 13%.

Penjualan Fleet ini sangat diminati oleh pelaku usaha dan pengusaha di Indonesia, terutama di wilayah Jabodetabek yang menjadi kontributor utama dengan porsi 41%.

Selain itu, permintaan juga tinggi di berbagai daerah lain seperti Jawa Timur, Sumatra, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, serta Jawa Tengah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper