Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota (TMMIN) Kaji Pengembangan LCGC Hybrid

Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) masih mengkaji pengembangan LCGC Hybrid.
Pengunjung mengamati mobil Toyota Crown HEV pada pameran otomotif GAIKINDO Jakarta Auto Week 2024, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (22/11/2024)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Pengunjung mengamati mobil Toyota Crown HEV pada pameran otomotif GAIKINDO Jakarta Auto Week 2024, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (22/11/2024)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA --- PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) masih melakukan studi terkait pengembangan mobil low cost green car (LCGC) dipadukan dengan mesin hybrid electric vehicle (HEV).

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto mengatakan, teknologi mesin hybrid yang relatif mahal, jika disematkan ke LCGC, maka akan berpotensi menaikkan harga jual mobil tersebut.

Alhasil, meskipun tahun ini mobil hybrid mendapatkan insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3%, TMMIN belum berencana untuk memproduksi LCGC hybrid secara lokal di pabrik perseroan yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.

“Kalau tahun ini belum, tetapi kami pokoknya kembali lagi ya, istilahnya kan sekarang kalau LCGC ditambahkan hybrid pasti harganya naik. Nah, kalau harganya naik kan pasti tidak masuk ke kategori LCGC,” ujar Nandi di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Jumat (14/2/2025).

Alhasil, dia mengatakan Toyota akan memasarkan produknya secara bertahap sesuai dengan segmentasi kelas calon konsumen di Indonesia.

“Sehingga ya sebenarnya semakin volumenya semakin besar, nanti harganya akan makin turun, selalu begitu kan. Tahapannya ada dari premium dulu, kemudian Innova, Yaris Cross, kemudian nanti yang berikutnya Avanza, step by step,” jelasnya.

Nandi pun mengatakan, saat ini TMMIN tengah melakukan tahap studi terkait potensi pasar LCGC di Indonesia.

“Kalau kami cuma ambil dari Jepang ya ada, tetapi kan belum tentu cocok dengan Indonesia. Jadi nanti kami tidak cuma studi itu saja, misalnya nanti plug in hybrid juga kami studi,” pungkasnya.

Pada saat yang sama, Cyrillus Harinowo selaku penulis buku berjudul “Multi-pathway for Car Electrification”, mengatakan mobil LCGC jika ditambahkan dengan mesin hybrid maka akan jauh lebih mengurangi emisi.

Menurutnya, meskipun teknologi hybrid relatif lebih mahal harganya, jika dikenakan insentif oleh pemerintah, maka harganya akan lebih murah.

"Pemerintah harus meringankan dari sisi perpajakannya sehingga pada akhirnya harganya betul-betul bisa menjadi murah. Karena kalau teknologinya mungkin sedikit lebih mahal, tetapi kalau dikenakan insentif perpajakan yang bagus, pada akhirnya LCGC hybrid bisa menjadi murah," pungkas Cyrillus. 

Mengacu laman resmi Toyota, harga LCGC New Calya sebesar Rp169,6 juta, disusul New Agya Stylix dibanderol mulai Rp200,6 juta, dan Agya GR Sport seharga Rp236,9 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper