Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan data penjualan mobil segmen hybrid electric vehicle (HEV) dalam kurun waktu 2019 hingga 2024.
Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto mengatakan tren penjualan mobil hybrid mengalami peningkatan signifikan selama beberapa tahun terakhir, jauh melampaui capaian mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).
Mengacu data Gaikindo yang diterima Bisnis, mobil hybrid mencatatkan penjualan sebanyak 787 unit pada 2019. Seiring dengan semakin banyaknya pilihan model, penjualan mobil hybrid melesat menjadi 59.903 unit pada 2024.
Itu artinya, penjualan mobil hybrid di Indonesia melesat 7,511% sejak 2019 hingga 2024. Menurut Jongkie, alasan mobil hybrid ramai diminati konsumen di Indonesia karena harganya yang terjangkau.
"Kenapa HEV bisa lebih bagus, 59.000 atau 60.000 unit? Ya karena harganya lebih terjangkau. Dibandingkan mobil BEV kan hybrid lebih terjangkau," ujar Jongkie kepada Bisnis, dikutip Rabu (15/1/2025).
Lebih lanjut Jongkie mengatakan, beberapa faktor penyebab penjualan mobil hybrid meningkat karena lebih hemat bahan bakar dan rendah polusi. Selain itu, mobil hybrid tidak memerlukan charging station, karena daya baterainya diisi oleh tenaga mesin konvensional.
Baca Juga
Proyeksi 2025
Adapun, penjualan mobil hybrid berpeluang lanjut meroket pada 2025, seiring dengan pemerintah yang memberikan insentif terbaru untuk mobil hybrid produksi lokal, yakni insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3%.
"Makanya kan pemerintah akhirnya juga memberikan insentif. Karena ternyata memang benar, mobil-mobil [HEV] ini bagus begitu, tidak hanya BEV," pungkas Jongkie.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronik, Setia Diarta, mengatakan bahwa insentif terhadap mobil hibrida dapat mendorong penciptaan investasi baru, meningkatkan penjualan otomotif, serta menambah pendapatan negara.
"Ada investasi baru, ada beberapa APM saat ini yang sedang menambahkan investasinya. Sekarang itu, insyaallah, Februari ini akan diresmikan Pak Menteri, mereknya yang eksisting, bukan dari luar," kata Setia dalam agenda Prospek Otomotif 2025, Kamis (14/1/2025).
Dengan berbagai insentif tersebut, pihaknya menargetkan total penjualan wholesales meningkat 84.000 unit untuk kendaraan roda empat dan 12.000 untuk kendaraan roda dua.
"Ini yang kami harapkan, jika tadinya diterima sebelumnya, kendaraan roda empat bisa membantu untuk lebih dari 84.000 sales di roda empat dan 12.000 di roda dua. Ini dengan catatan jika usulan yang kami sampaikan itu diakomodir. Angka ini bergerak, perlu kami cek kembali," jelasnya.
Adapun insentif tersebut diinisiasikan untuk mendorong kendaraan-kendaraan yang berada di Indonesia dapat memberikan kontribusi pada Net Zero Emission (NZE).
"Tentu kendaraan yang masuk [insentif] adalah kendaraan yang ramah lingkungan. Mau KBH2 yang sebelumnya sudah ada, termasuk kategori ramah lingkungan karena CO₂-nya rendah, lebih kecil dibandingkan kendaraan lainnya," pungkasnya.
Sebagai pengingat, pada 2019 Toyota memulai keseriusannya menggarap mobil hybrid, dengan meluncurkan beberapa model seperti Toyota Camry Hybrid, C-HR Hybrid, Corolla Altis Hybrid. Selain Toyota, ada juga Mitsubishi Outlander PHEV dan Mercedes-Benz E300e EQ Power.
Sementara itu, pada 2024 Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid merajai pasar mobil hybrid dengan capaian penjualan sebanyak 26.470 unit, atau hampir separuh dari total penjualan mobil hybrid di Indonesia.
Di urutan kedua ada Suzuki XL7 Hybrid yang membukukan penjualan sebanyak 10.129 unit, disusul Suzuki Ertiga Hybrid yang menorehkan angka sebesar 4.188 unit.
Selanjutnya, ada Toyota Yaris Cross Hybrid yang meraih penjualan 4.114 unit, diikuti Toyota Alphard Hybrid sebanyak 3.838 unit.
Berturut-turut, mobil hybrid yang paling laris di Indonesia yaitu Honda CR-V e:HEV sebanyak 2.373 unit, Lexus LM 350h sebanyak 1.449 unit, Lexus RX 350h (654 unit), Wuling Almaz Hybrid (522 unit), Toyota Vellfire Hybrid (510 unit).
Data Penjualan Mobil Hybrid di Indonesia 2019-2024:
-2019: 787 unit
-2020: 1.191 unit
-2021: 2.472 unit
-2022: 10.344 unit
-2023: 54.179 unit
-2024: 59.903 unit