Mengacu data Gaikindo, sepanjang Januari - November 2024, total penjualan mobil secara wholesales tercatat sebesar 784.788 unit atau turun 14,7% secara yoy dari periode sama 2023 sebesar 920.518 unit.
Penjualan ritel juga turun 11,2% yoy menjadi 806.721 unit pada periode 11 bulan 2024, dibandingkan 908.473 unit pada periode yang sama 2023.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan, pihaknya berharap penjualan mobil sampai akhir 2024 dapat menyentuh 850.000 unit. Pasalnya, angka tersebut telah direvisi dari sebelumnya sebesar 1,1 juta unit tahun ini.
"Kami harapkan sampai akhir tahun angka penjualan mobil bisa mencapai 850.000 unit," ujar Jongkie kepada Bisnis, Senin (9/12/2024).
Kendati demikian, Gaikindo juga mengkhawatirkan dampak opsen pajak hingga kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% pada 2025 yang berisiko menekan industri otomotif. Terlebih, pemerintah juga menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2025 sebesar 6,5%.
"Memang tahun depan akan ada kenaikan PPN, opsen pajak, UMP dan lain-lain. Kami perkirakan akan semakin sulit untuk mendapatkan angka-angka penjualan yang baik," katanya.