Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Soroti Rencana Prabowo yang Mau Produksi Massal Maung Pindad

Prabowo Subianto akan memproduksi massal kendaraan taktis, Maung buatan lokal oleh PT Pindad (Persero).
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengendari kendaraan buatan Pindad saat melakukan kunjungan ke PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023).
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengendari kendaraan buatan Pindad saat melakukan kunjungan ke PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/9/2023).

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto akan memproduksi massal kendaraan taktis, Maung buatan lokal oleh PT Pindad (Persero).

Mengacu laman resmi PT Pindad, spesifikasi Maung memiliki penggerak empat roda (4 wheel drive/4WD) yang dapat mendukung operasi dan mobilisasi pertempuran jarak dekat serta jelajah segala medan.

Maung memiliki kecepatan aman 120 km per jam, transmisi manual 6 speed dan mampu menjangkau jarak tempuh hingga 800 km, menjadikan Maung memiliki manuver yang gesit dan andal. 

Tak hanya itu, sebagai kendaraan militer, Maung dapat dilengkapi dengan braket senjata 7,62 mm, konsol senjata SS2-V4, GPS navigasi, tracker dan perlengkapan lainnya. Adapun, bobot kendaraan taktis itu seberat 2.160 kg, serta dapat mengangkut 4 orang.

Pakar otomotif dan akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu mengatakan mobil taktis Maung jika tetap difokuskan untuk pasar yang memiliki segmentasi militer lokal, maka tidak perlu memusingkan soal perusahaan internasional yang kini sedang menggaruk untuk besar di pasar otomotif Indonesia. 

"Karena pasar produk militer jelas hanya satu buyer, yakni pemerintah, jelas tidak ada persaingan. Kecuali di internal organisasi negara ada para pihak yang lebih pro kepada produk asing," kata Yannes kepada Bisnis, dikutip Jumat (16/8/2024).

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk pengembangan kendaraan taktis Maung, dukungan politik dan alokasi anggaran dari pemerintah akan sangat menentukan keberhasilannya.

Namun, pengembangan Maung juga tak luput dari tantangan. Yannes menjelaskan ketika pengembangan awal panser Anoa, negara-negara G7 termasuk Jepang langsung 'menyerang' Indonesia karena memakai mesin Fuso. Negara G7 itu membawa klausul Konvensi Jenewa yang konon melarang penggunaan kendaraan komersial untuk keperluan militer atau tempur.

"Jika akan memproduksi massal Maung juga memerlukan adanya permintaan yang cukup dari institusi militer untuk memastikan ada kebutuhan nyata untuk kendaraan ini di dalam negeri dan mungkin juga peluang ekspor ke negara-negara lain yang membutuhkan kendaraan tempur taktis ini," pungkasnya.

Sebagai pengingat, pada tahun lalu Prabowo Subianto menyatakan pabrik-pabrik manufaktur di Indonesia akan memproduksi mobil buatan dalam negeri, dengan nama Maung.

"Kita mau pabrik-pabrik manufaktur semua di Indonesia tidak hanya dari luar negeri kita mau bikin mobil di Indonesia," katanya, dalam kegiatan Prabowo Menyapa, pada Minggu (9/7/2023). 

Dia menjelaskan saat mengajukan nama kepada Presiden Jokowi, disarankan untuk memilih nama yang sederhana saja, dan nama Maung yang dipilih, yang artinya harimau.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa nama Maung dipilih karena pabrik manufaktur untuk memproduksi mobil buatan dalam negeri berada di Jawa Barat. 

Sebelumnya, pada 25 Oktober 2023 Maung sempat digunakan untuk mengantar pasangan Prabowo-Gibran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Teranyar, Maung juga digunakan untuk mengantar duplikat bendera pusaka saat kirab menuju Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pada Sabtu (10/8/2024) kemarin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper