Bisnis.com, JAKARTA — Mobil listrik terbaru dari Hyundai, yakni Kona Elektrik tercatat mengantongi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 40% dan mengantongi syarat insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 10%.
Bila melihat laman Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), produk Kona sudah memiliki nilai TKDN hingga 40,01%. Terdapat total empat varian untuk mobil listrik ini, yakni Prime, Signature, Prime Extended, dan Signature Extended.
Kehadiran Kona Electric akan menambah jajaran produk mobil listrik Hyundai yang dirakit secara lokal setelah Ioniq 5. Hyundai juga masih memiliki Ioniq 6 yang dipasarkan melalui skema impor utuh atau completely built up (CBU) dari Korea Selatan.
Sementara itu, baterai yang digunakan oleh Kona Electric juga tidak serta merta dapat dipasang untuk mobil listrik Ioniq 5. Hal ini lantaran ukuran dari sisi baterai yang berbeda sehingga baterai Ioniq 5 tidak bisa dipasang di unit Kona Electric dan begitupun sebaliknya.
Vehicle Test Manager R&D Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), Anton Khristanto mengatakan memang dimensi antara baterai yang dipakai Ioniq 5 dan Kona Electric berbeda. Selain itu, kapasitas baterai, hingga mounting point juga berbeda.
“Tidak bisa dipaksa. Walaupun masuk tidak bisa dipasang mobilnya,” katanya di pabrik HMMI Cikarang, Jawa Barat pada Selasa (16/7/2024).
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves), Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut kehadiran pabrik sel baterai mampu mengerek TKDN Kona Electric dari 40% menjadi 80%.
“Penggunaan baterai LG produksi dalam negeri pada Kona Electric membuat nilai TKDN yang awalnya 40% naik jauh lebih tinggi menjadi 80%. Ini menjadi langkah awal untuk mendorong nilai tambah dari industri dalam negeri,” katanya saat peresmian Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik Korea Selatan di Indonesia pada Rabu (3/7/2024).
Pada kesempatan terpisah, Executive Chairman Hyundai Motor Group, Euisun Chung mengonfirmasi TKDN mobil listrik Kona Electric bisa menembus 80% seiring adanya sel baterai yang diproduksi secara lokal.
Adapun, dia juga mengonfirmasi sekitar 40% dari TKDN tersebut berasal dari komponen baterai saja. Kehadiran pabrik sel baterai juga akan menjadi momen bagi Hyundai untuk melakukan ekspor mobil listrik ke negara Asia lainnya.
“Hari ini adalah acara yang luar biasa karena kami menggunakan material dari indonesia untuk baterai yang diproduksi di sini, dan tertanam dalam mobil yang kami produksi di sini,” ujarnya.