Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan mobil listrik dari Toyota mengalami pertumbuhan 5,62% pada Mei 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hampir seluruh penjualan berasal dari teknologi hybrid.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil listrik Toyota secara wholesales mencapai 2.103 unit pada Mei 2024, naik 5,62% dari 1.991 unit dibandingkan Mei 2023.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.102 unit diantaranya merupakan teknologi hybrid, sedangkan 1 unit berasal dari battery electric vehicle (BEV) model bZ4x.
Bila melihat komposisi dari penjualan mobil hybrid Toyota, model Innova Zenix masih mendominasi dengan jumlah 1.256 unit pada Mwi 2024. Kemudian disusul oleh Yaris Cross sebanyak 569 unit, Alphard 230 unit, Camry 23 unit, Vellfire 11 unit, dan Corolla Cross 9 unit.
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengatakan permintaan untuk bZ4x sejatinya masih cukup positif. Namun, Toyota masih harus menyediakan unit untuk KTT World Water Forum 2024, dan acara pemerintah lainnya.
“Peningkatan ini tentu sangat positif ya, dan rasanya mampu menjadi tanda bertumbuhnya demand akan kendaraan yang lebih ramah lingkungan,” katanya kepada Bisnis, Jumat (14/6/2024).
Baca Juga
Produk ramah lingkungan disebut memiliki potensi untuk membawa pasar otomotif semakin berkembang seiring adanya opsi HEV, PHEV, BEV, dan beberapa pilihan lainnya sesuai kebutuhan konsumen.
Sebagai informasi, pasar otomotif sempat menyentuh rekor tertingginya pada 2013 ketika produk low cost green car (LCGC) pertama kali muncul. Hal serupa pun juga bisa terjadi melalui produk mobil listrik.
“Tentu ada [potensi pasar berkembang], tapi tidak akan sebesar LCGC karena berbeda dari segi harga, dan segmennya,” tuturnya.
Pada pameran GIIAS 2024, Toyota bersiap untuk menghadirkan beberapa model baru, termasuk untuk elektrifikasi. Model terbaru ini merupakan bagian dari filosofi Beyond Zero (bZ) yang diusung oleh Toyota.
“Semoga semua model line up kami dapat membantu meningkatkan performa industri otomotif di Indonesia kedepannya,” katanya.
