Bisnis.com, JAKARTA — Skuter Piaggio MP3 125 milik mantan Presiden Prancis, François Hollande laku dilelang senilai 20.500 euro atau setara Rp357,23 juta. Kendaraan ini merupakan saksi bisu dari perselingkuhan Hollande.
Dilansir dari AFP pada Senin (27/5/2024), skuter yang memiliki tiga roda ini dibuka dengan harga 10.000 euro pada Minggu (26/5/2024) waktu setempat. Seorang pemilik museum mobil bernama Denis Breheret akhirnya meminang skuter ini dengan harga fantastis 20.500 euro.
“Saya akan mempresentasikannya di antara 120 kendaraan yang sudah saya miliki, mulai dari tahun 1922 hingga saat ini,” kata Breheret seperti dikutip dari AFP.
Lelang skuter Piaggio MP3 125 tersebut berlangsung selama 10 menit dengan sekitar 40 orang hadir di balai lelang Rouillac.
Breheret yang memenangkan lelang berencana untuk memamerkan skuter tersebut di sebuah museum yang terletak di kota Jallais. Menurutnya, skuter tersebut merupakan bagian dari sejarah Prancis.
Aymeric Rouillac yang merupakan seorang juru lelang mengatakan kendaraan milik Hollande tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah Rolls Royce dari kasta skuter. Adapun, skuter ini sebelumnya juga sempat dimiliki oleh Istana Elysee yang menjualnya pada 2015.
Baca Juga
Rumah lelang Rouillac dalam sebuah pernyataan mengatakan skuter milik François Hollande masuk dalam kategori kendaraan legendaris pada Januari 2014 atau 10 tahun yang lalu.
“Ini menceritakan kisah tentang seseorang seperti orang lain dan tentang sebuah bangsa yang terpecah antara keinginannya untuk berkuasa dan realisasi dari kemundurannya,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Pada 2014, majalah Prancis Closer menyebut Hollande secara teratur menggunakan skuter untuk bermalam dengan selingkuhannya yang berusia 41 tahun. Padahal saat itu, Hollande tinggal bersama seorang wartawan bernama Valerie Trierweiler.
Namun, Hollande akhirnya memilih untuk menikah dengan seorang aktris bernama Julie Gayet pada 2022. Tidak terima dengan tingkah laku Hollande, Trierweiler merilis sebuah memoar sensasional berjudul "Terima Kasih untuk Momen Ini" pada 2014.
Memoar tersebut dibuat lantaran Trierweiler ingin melancarkan balas dendam terhadap Hollande yang telah memilih Gayet.
