Bisnis.com, JAKARTA — Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 memiliki fitur vehicle to load (V2L) yang dapat dimanfaatkan untuk kondisi darurat seperti terjadinya pemadaman listrik. Namun, kapasitas baterai perlu diperhatikan sebelum menggunakan fitur ini.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto mengatakan pengguna dapat memanfaatkan stop kontak rumahan yang terdapat pada colokan portable Ioniq 5.
“Kami menyarankan agar baterai dijaga di level 20-80%, agar baterai bisa optimal bekerja,” katanya kepada Bisnis, Rabu (27/3/2024).
Dengan memperlihatkan kemampuan memasok listrik 3.600 watt sampai dengan durasi 19 jam, fitur ini dapat digunakan untuk mengisi daya mulai dari smartphone, komputer, dan peralatan elektronik lainnya.
Meski demikian, durasi tersebut hanya berlaku untuk Hyundai Ioniq 5 Signature, dan Prime long range memiliki kapasitas baterai hingga 72,6 kWh dengan output maksimum 253 kW.
Di satu sisi, versi standard range baik untuk Ioniq 5 Prime maupun Signature memiliki kapasitas 58 kWh bertenaga 195 kW.
Baca Juga
Mobil ini diklaim mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam waktu 7,4 detik dan bisa menempuh jarak sejauh 451 km dengan menggunakan baterai Lithium-Ion berkapasitas 72,6 kWh.
Pada model standarnya, Ioniq 5 punya baterai berkapasitas 58 kWh dan dapat menempuh jarak hingga 384 km dengan satu kali pengisian. Sementara model Long Range memiliki baterai dengan kapasitas 72,6 kWh dan model Prime dapat menempuh jarak hingga 481 km.