Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota Astra-Motor (TAM) menilai rencana pemerintah untuk membatasi pembelian BBM Pertalite akan membuat segmen low cost green car (LCGC) kian diminati oleh konsumen.
Adapun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih terus membahas revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM yang didalamnya mengatur pembatasan pembelian Pertalite.
Dari isu yang berhembus, seluruh kendaraan roda empat dilarang untuk membeli bensin dengan nilai oktan (RON) 90 tersebut. Kendati demikian, masih ada opsi kedua dengan menetapkan kubikasi mesin maksimal 1.400 cc.
Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pembatasan tersebut akan berdampak terhadap pergeseran segmen daripada pasar otomotif Indonesia.
Meski tidak serta-merta berpindah ke roda dua, menurutnya ada kemungkinan masyarakat beralih kepada produk irit bahan bakar. Beberapa di antaranya mobil dengan teknologi hybrid maupun kubikasi mesin di bawah 1.400 cc seperti LCGC.
“Kami sama sama masih menunggu keputusan akhirnya akan seperti apa. Let’s see ya seperti apa aturan ini akan ditetapkan nantinya,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (25/3/2024).
Baca Juga
Bila merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil LCGC Toyota secara wholesales mencapai 10.298 unit pada Januari-Februari 2024, naik dari 10.361 unit dibandingkan periode sama yang tahun lalu.
Secara terperinci, untuk mobil Agya mencapai 3.750 unit, sedangkan untuk Calya sejumlah 6.611 unit.