Bisnis.com, JAKARTA — PT Chery Sales Indonesia (CSI) tengah mengkaji peluang untuk memasarkan produk hybrid, dan plug-in hybrid (PHEV) pasca memasarkan battery electric vehicle (BEV) melalui Omoda E5.
Head of Brand Chery Sales Indonesia Rifkie Setiawan mengatakan tertarik memasarkan teknologi tersebut seiring dominasi mobil hybrid dibandingkan mobil energi terbarukan atau new energy vehicle (NEV) di Indonesia.
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil listrik secara wholesales mencapai 11.805 unit pada Januari-Februari 2024, naik 134,08% dari 5.043 unit secara YoY.
Secara rinci, mobil berteknologi battery electric vehicle (BEV) mencapai 3.506 unit atau sebanyak 29,6%, hybrid (HEV) sebanyak 8.369 unit setara 70,9%, sedangkan untuk plug-in hybrid (PHEV) hanya 6 unit. Dari data tersebut, pertumbuhan BEV terkerek hingga 403,73%, sedangkan mobil berteknologi hibrida (HEV) sekitar 92,65%.
“Bisa dilihat market untuk NEV masih dominasi hybrid, sehingga ya menarik kami pertimbangkan karena punya PHEV, dan hybrid. Mungkin nanti ke depan kami rencanakan PHEV,” tuturnya di Jakarta, Jumat (22/3/2024).
Beberapa produk hybrid Chery yang dipasarkan di luar Indonesia adalah Tiggo 7 Pro Hybrid dan Tiggo 8 Pro Hybrid. Sementara untuk PHEV ada Tiggo 7 Pro e+ dan Tiggo 8 Pro e+.
Baca Juga
CSI juga berencana untuk memboyong produk PHEV ke pasar Indonesia pada tahun ini. Meski demikian, hal ini belum mendapatkan restu dari kantor pusat di China.
“Kalau rencana kami ada PHEV. Hanya untuk pastinya belum mendapatkan approval dari headquarter. Kemungkinan bisa mundur tahun depan juga bisa,” katanya.