Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menperin Minta Produksi Lokal, Toyota Harap Hilirisasi Mineral Lecut Permintaan

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang meminta produsen mobil di dalam negeri bisa mensubstitusi mobil kabin ganda atau double cabin, menekan impor dari Thailand.
Mobil Double Cabin Toyota Hilux. /TMMIN
Mobil Double Cabin Toyota Hilux. /TMMIN
Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota Astra Motor (TAM) menilai produk kendaraan niaga seperti pikap maupun double cabin masih belum menjadi prioritas untuk Indonesia, dan lebih baik fokus kepada produk tiga baris.
Marketing Director TAM, Anton Jimmi Suwandy mengatakan Indonesia merupakan pusat dari mobil tiga baris untuk negara Asia Tenggara, sedangkan Thailand lebih unggul untuk pasar kendaraan niaga.
Menurutnya, pasar untuk double cabin harus diperluas terlebih dahulu sebelum memasuki tahap produksi lokal. Namun nyatanya, Thailand, dan Amerika Serikat menjadi dua negara terbesar untuk pasar kendaraan niaga.
“Saya setuju [pemerintah] ingin localize, tapi harus realistis juga bahwa Indonesia adalah negara yang banyak fokus 3-row seater,” katanya di Jakarta dikutip, Jumat (22/3/2024).
Ketimbang melihat pasar kendaraan niaga yang bukan prioritas Indonesia, dia menyebut para pabrikan harus mempertahankan produk yang sudah ada seperti teknologi hybrid supaya investasi tidak lari ke negara lain.
Selain itu, dia menilai pasar Indonesia yang memilih produk tiga baris, dan Thailand dengan kendaraan niaga sudah menjadi karakteristik masing-masing negara. Sementara butuh waktu hingga bertahun-tahun untuk mengubah pasar.
Secara terpisah, Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam menilai permintaan pasar harus digairahkan dengan membangun sektor hulu, sehingga bisa memproduksi double cabin secara lokal.
Salah satunya adalah dengan mendorong sektor tambang beserta hilirisasi yang dapat menyerap mobil double cabin sebagai kendaraan operasional.
“Seharusnya hilirisasi yang harus ditingkatkan supaya nilai tambahnya itu ada,” katanya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan impor untuk double cabin rata-rata mencapai 25.000 unit per tahunnya. Padahal produk tersebut dikirimkan dari pabrik Thailand sebagai basis produksinya.
Sosok yang merupakan kader Partai Golkar tersebut lantas mengajak para prinsipal untuk mengevaluasi produk-produk double cabin yang masih diimpor dari Thailand tersebut. Menurutnya, pasar otomotif Indonesia lebih tinggi bila dibandingkan dengan Thailand.
“[Hal] yang aneh prinsipal menjadikan Thailand sebagai basis produksi untuk kendaraan double cabin dengan alasan bahwa permintaan domestik,” tuturnya di JCC, Jumat (8/3/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper