Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hyundai Akui Penjualan Mobil Listrik Ioniq Belum Optimal

Penjualan mobil listrik Hyundai secara wholesales mencapai 313 unit pada Januari-Februari 2024, turun 31,05% secara tahunan.
Hyundai Ioniq 5 masih merupakan penopang utama segmen mobil listrik dari pabrikan asal Korea Selatan tersebut/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP
Hyundai Ioniq 5 masih merupakan penopang utama segmen mobil listrik dari pabrikan asal Korea Selatan tersebut/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP

Bisnis.com, JAKARTA — Berjalan dua bulan memasuki 2024, Hyundai mengaku sejauh ini penjualan produk mobil listriknya masih belum optimal. Hal ini tercermin dari penjualan yang menurun bila dibandingkan periode sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil listrik Hyundai secara wholesales mencapai 313 unit pada Januari-Februari 2024, turun 31,05% dari 454 unit secara YoY.

Secara rinci, penjualan dari Ioniq 5 mencapai 302 unit, Ioniq 6 sejumlah 10 unit, dan Genesis EV sebanyak 1 unit.

Chief Operating Officer Hyundai Motor Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan penjualan yang di bawah ekspektasi ini sudah terlihat sejak Januari 2024. Harapannya aturan insentif PPN DTP mobil listrik yang baru terbit melalui PMK 8/2024 bisa mengerek kinerja.

“Kami berharap mendapatkan momentum kembali pasca diterbitkannya regulasi tersebut,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (20/3/2024).

Saat pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2024, Hyundai juga sudah memperkenalkan mobil listrik Kona Electric dengan harga yang diklaim lebih terjangkau dibandingkan jajaran produk Ioniq.

Mobil Kona Electric diklaim memiliki karakteristik yang sederhana dan pintar. Selain itu, mobil listrik ini tidak mengedepankan desain layaknya mobil konvensional atau internal combustion engine pada umumnya.

Produk ini dipastikan bakal diproduksi secara lokal dengan menggunakan baterai yang diproduksi secara lokal seiring operasional fasilitas manufaktur yang akan mulai pada April 2024.

Seiring dengan hal tersebut, Hyundai menyebut setidaknya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dipastikan mencapai 60%. Meski demikian, mobil ini akan dipasarkan melalui skema impor utuh atau completely built up (CBU) untuk tahap awal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper