Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menilai masih banyak pekerjaan rumah yang harus dirampungkan untuk membawa penjualan domestik keluar dari 1 juta unit.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan salah satu yang harus dibereskan adalah pemerataan harga produk dari masing-masing provinsi maupun wilayah.
Sebagai contoh, dia menyebut harga mobil di Jakarta relatif lebih murah bila dibandingkan dengan Papua. Padahal Upah Minimum Provinsi (UMP) di Jakarta jauh lebih tinggi daripada Papua.
“Mungkin kita samakan harganya supaya harga lebih murah yang daya beli lebih rendah juga bisa kita dapatkan,” tuturnya di Jakarta dikutip Senin (12/2/2024).
Daya beli konsumen juga dinilai masih tinggi seiring data Peluang Bank Dunia menunjukkan pendapatan per kapita Indonesia mencapai US$4.788. Selain itu, penjualan juga sudah tidak terlalu fokus di Pulau Jawa.
Hal ini juga tidak lepas dari pembangunan infrastruktur seperti jalan tol yang membuat mobilitas masyarakat semakin mudah.
Baca Juga
Menurutnya, penjualan di Pulau Jawa berada di kisaran 60-65% sepanjang 2023. Berbeda dengan beberapa tahun lalu yang mencapai 80-85%.
“Terang kami sedang men-develop bersama para anggota untuk menemukan suatu terobosan supaya penjualan bisa naik lebih cepat,” katanya.
Secara terpisah, Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang masih di level 5% perlu ditingkatkan untuk menggairahkan pasar otomotif.
Hal serupa juga perlu dilakukan untuk pendapatan per kapita Indonesia. Selain itu, suku bunga Bank Indonesia yang saat ini di level 6% juga perlu diturunkan.
Kehadiran mobil listrik juga dinilai akan sedikit mengambil pasar dari internal combustion engine (ICE). Namun, produk mobil listrik masih bisa membawa pasar tumbuh lebih tinggi.
"Insentif utk BEV harus tepat sasaran. Begitu juga kendaraan hybrid yang mungkin perlu diberikan insentif juga," tuturnya kepada Bisnis.com, Rabu (7/2/2024).
Sebagai informasi, penjualan mobil secara wholesales mencapai 1 juta (1.005.802) unit sepanjang 2023, turun 4% dibandingkan capaian sepanjang 2022 sebanyak 1,04 juta (1.048.040) unit.
Di satu sisi, penjualan secara retail sepanjang 2023 mencapai 998.059 unit, turun 1,5% dibandingkan 2022 yang mencapai 1,01 juta (1.013.582) unit.