Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah nampaknya masih belum memiliki solusi untuk membawa penjualan mobil domestik melewati level 2 juta unit. Adapun, pasar masih dikisaran 1 juta unit selama 10 tahun terakhir.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan salah satu faktor yang menyebabkan penjualan belum mampu menyentuh 2 juta unit adalah terjadinya pandemi Covid-19 yang mengganggu industri secara keseluruhan.
Menurutnya, penjualan domestik bisa menyentuh 2 juta unit apabila ada fitur yang semakin modern, dan harga yang kompetitif. Oleh karenanya dia mendorong semakin banyak mobil listrik dengan harga terjangkau.
“Pasar domestik tentu harus competitive price dan yang kedua fitur dari kendaraan semakin modern,” tuturnya di Jakarta pada Senin (5/2/2024).
Merujuk data Gaikindo, penjualan mobil secara wholesales mencapai 1 juta (1.005.802) unit sepanjang 2023, turun 4% dibandingkan capaian sepanjang 2022 sebanyak 1,04 juta (1.048.040) unit.
Sementara itu, penjualan secara retail sepanjang 2023 mencapai 998.059 unit, turun 1,5% dibandingkan 2022 yang mencapai 1,01 juta (1.013.582) unit.
Baca Juga
Baik penjualan secara wholesales maupun retail tidak ada yang menyentuh target 1.050.000 unit yang telah ditetapkan Gaikindo untuk 2023.
Meski pasar domestik masih berkutat di level 1 juta unit, Airlangga menilai pasar otomotif sudah kian pulih seiring ekspor yang melampaui angka 400.000 unit.
Hal ini pun terlihat dari pasar ekspor yang menyentuh 505.134 unit sepanjang 2023, atau melampaui target 500.000 unit yang telah ditetapkan.
Pengiriman mobil secara utuh atau completely built up (CBU) unit mencapai 505.134 unit sepanjang 2023, naik 6,7% dari 473.602 unit dibandingkan capaian 2022.