Bisnis.com, JAKARTA — Jajaran produk elektrifikasi dari Lexus Indonesia sudah menggunakan baterai dengan bahan baku yang berasal dari nikel, selain memanfaatkan teknologi baterai nonnikel lainnya.
Saat ini, Lexus menggunakan baterai jenis NiMH (Nickel Metal Hydride) untuk mendukung karakteristik mobil hybrid, sedangkan Lithium Ion atau Li-ion digunakan model battery electric vehicle (BEV), dan plug-in hybrid (PHEV).
General Manager Lexus Bansar Maduma mengatakan setiap teknologi baterai yang digunakan untuk produk elektrifikasi memiliki karakteristik, dan keunggulannya masing-masing sesuai kebutuhan pengguna.
“Kendaraan elektrifikasi Lexus menggunakan berbagai teknologi elektrifikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar/konsumen yaitu Hybrid, PHEV dan BEV,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (25/1/2024).
Dia menjelaskan baterai NiMH digunakan untuk mobil hybrid karena mendukung karakteristik self-charging yang membutuhkan keseimbangan antara penyimpanan energi, dan menghasilkan tenaga.
Sementara baterai Li-ion digunakan untuk BEV dan PHEV yang membutuhkan kapasitas penyimpanan lebih besar untuk mendapatkan jarak tempuh lebih optimal.
Baca Juga
Mobil listrik Lexus RZ 450e Luxury memiliki kapasitas baterai Li-ion berbasis nikel 201 Ah dengan total tenaga hingga 71,4 kWh. Model ini mampu menghasilkan tenaga hingga 308 horsepower, dan torsi maksimum 434,8 Nm.
Selanjutnya untuk UX 300e yang menggunakan baterai dengan material serupa, dapat menghasilkan tenaga sampai 201 horsepower dengan torsi maksimum 300 Nm.