Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VinFast Tanam Modal Rp31 Triliun untuk Pabrik Mobil Listrik di India

Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast sepakat untuk membangun pabrik senilai US$2 miliar atau setara Rp31,03 triliun di India
Mobil VinFast Lux A 2.0 dalam tahap inspeksi final di pabrik yang terletak di Haiphong, Vietnam. - Bloomberg/Yen Duong
Mobil VinFast Lux A 2.0 dalam tahap inspeksi final di pabrik yang terletak di Haiphong, Vietnam. - Bloomberg/Yen Duong

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast sepakat untuk membangun pabrik senilai US$2 miliar atau setara Rp31,03 triliun (kurs jisdor Rp15.518) di India sebagai pasar otomotif terbesar ketiga dunia.

Dilansir dari Reuters, Minggu (7/1/2024), pabrik senilai US$2 miliar tersebut merupakan pabrik pertama VinFast di Thoothukudi, Tamil Nadu, India. Selain itu, perusahaan juga memiliki nilai komitmen sebesar US$500 juta atau Rp7,75 triliun dalam 5 tahun ke depan.

Pabrik yang mencakup proses manufaktur mobil hingga baterai tersebut pembangunannya diharapkan dapat dimulai tahun ini dengan menciptakan 3.000-3.500 lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.

Manajemen VinFast menyatakan, proyek Tamil Nadu dengan kapasitas tahunan hingga 150.000 kendaraan diharapkan berkembang menjadi pusat produksi kendaraan listrik kelas satu di wilayah tersebut.

Pemerintah Tamil Nadu juga berkomitmen menyediakan lahan kosong untuk fasilitas manufaktur, pasokan listrik tanpa gangguan, dan dukungan infrastruktur lainnya dalam pembangunan pabrik ini.

Chennai sebagai ibu kota dari Tamil Nadu juga mendapatkan julukan sebagai Detroit versi Asia seiring adanya beberapa produsen mobil listrik seperti India Ola Electric dan Ather, dan BYD yang memiliki pabrik di lokasi tersebut.

Selain membangun pabrik, VinFast juga berencana untuk membangun jaringan dealer secara nasional di India. Penjualan mobil listrik di negara tersebut berkisar 2% dari total penjualan sepanjang 2023.

Meski demikian, pemerintah India memasang target penjualan mobil listrik mencapai 30% pangsa pasar pada 2030. Pejabat eksekutif juga sedang berupaya untuk menarik investasi dari para pabrikan mobil listrik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper