Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Motor Listrik Honda EM1 e: Dapat Diskon Subsidi, Sediakan Dealer Khusus

Motor listrik Honda EM1 e: resmi mendapatkan diskon subsidi, order pun diklaim tembus 100 unit sejak peluncuran.
Motor listrik Honda EM1 e: resmi mendapatkan diskon subsidi, order pun diklaim tembus 100 unit sejak peluncuran/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP
Motor listrik Honda EM1 e: resmi mendapatkan diskon subsidi, order pun diklaim tembus 100 unit sejak peluncuran/Bisnis- Nuhansa Mikrefin YP

Bisnis.com, JAKARTA — Motor listrik Honda EM1 e: diklaim telah dipesan sekitar 50-100 unit sejak pertama kali diperkenalkan pada GIIAS 2023.

Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya mengatakan produk motor listrik ini sudah diproduksi di pabrik Pegangsaan, dan mulai dikirimkan kepada konsumen mulai hari ini, Kamis (21/12/2023).

"[Setelah GIIAS 2023] kisarannya sudah 50-100 unit,” tuturnya di Cikarang, Kamis (21/12/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan Honda berencana meluncurkan setidaknya tujuh model motor listrik untuk pasar Indonesia. Kemudian puluhan model akan secara bertahap sampai 2030.

Thomas mengungkap pihaknya tidak menutup kemungkinan ada lebih dari tujuh model yang diperkenalkan tahun depan seiring 30 model pun sudah dipasarkan secara global.

“Ada tujuh model yang sudah kita umumkan tahun lalu, sambil melihat demand dan pasarnya seperti apa di sini,” tuturnya.

Meski demikian, Thomas masih enggan menyebutkan jumlah kapasitas produksi motor listrik Honda EM1 e: per tahunnya. Hal ini lantaran perusahaan harus melihat permintaannya dari pasar otomotif Indonesia.

Honda juga belum sesumbar untuk mengirimkan produknya ke luar negeri atau ekspor, dan lebih memilih untuk fokus ke pasar domestik terlebih dahulu.

Demi menggencarkan penjualan, Honda juga sudah menyajikan sebanyak 660 outlet jaringan dealer e: Shop yang secara khusus melayani unit motor listrik. Targetnya sebanyak 1.000-1.200 unit outlet dapat tercapai sebelum akhir 2024.

"Tahun depan ada satu sampai dua model lainnya. [Jumlah] produksinya akan melihat seperti apa volume dan demand-nya,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper