Bisnis.com, JAKARTA — Honda Motor Co. melakukan penarikan kembali atau recall sebanyak 106.030 mobil CR-V hybrid di pasar benua Amerika.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (20/12/2023), langkah recall ditempuh oleh Honda lantaran adanya risiko kebakaran atau cedera dalam kecelakaan yang disebabkan oleh panasnya kabel baterai atau bahkan korsleting.
National Highway Traffic Administrasi Keselamatan (NHTSA) menyebut para jaringan dealer Honda nantinya akan melakukan pergantian kabel baterai guna mengatasi masalah ini melalui recall produknya.
Adapun, ini bukan kali pertama Honda melakukan recall pada produk mobil hybridnya. Pada Desember 2022, sebanyak 200.000 unit jenis hybrid ditarik kembali terkait masalah dengan sensor pedal rem pada beberapa model di China.
Pada rentang Oktober 2018 sampai September 2020, sebanyak 105.608 unit mobil hybrid telah diproduksi oleh Honda dengan menggandeng perusahaan manufaktur asal China, yakni Dongfeng Motor Group Co..
Kemudian sebanyak 95.061 unit sisanya diproduksi oleh Honda dengan menggandeng Guangzhou Automobile Group Co. dalam rentang Agustus 2018 sampai Agustus 2020. Proses recall telah dilakukan pada 31 Maret 2023.
Baca Juga
China's State Administration for Market Regulation kala itu mengatakan masalah ini terkait dengan pli pelumas yang dimasukkan dalam sensor pedal rem selama proses produksi. Alhasil terjadi masalah sensor seiring berjalannya waktu.
Di pasar Indonesia, Honda juga telah memasarkan produk CR-V hybrid sejak Oktober 2023. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menunjukkan penjualan All New CR-V 2.0 e:HEV secara wholesales mencapai 978 unit setelah pengiriman mulai dilakukan.