Bisnis.com, JAKARTA – Geliat pertumbuhan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia merupakan indikator penting untuk memacu semangat penghiliran yang digawangi pemerintah.
Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM Agus Tjahajana Wirakusumah berharap seluruh lapisan masyarakat Indonesia punya antusiasme tinggi dengan segala lompatan teknologi terkait EV.
"EV adalah lompatan teknologi yang sangat fundamental. Ini sebuah peluang untuk bisnis baru dan teknologi baru, serta bagaimana bangsa ini bisa turut berkiprah di dunia melalui teknologi ini," jelasnya kala membuka Pelepasan Jelajah Electric Vehicle 2023 Bisnis Indonesia, Senin (4/12/2023).
Pasalnya, EV ditopang oleh industri hulu terkait komponen baterai, di mana Indonesia bisa berperan besar lewat memanfaatkan kapasitasnya sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. United States Geological Survey (USGS) mencatat cadangan nikel milik Indonesia mencapai 21% dari total seluruh cadangan nikel di dunia.
Nikel memang salah satu bahan baku penting dalam pengembangan baterai kendaraan listrik karena nikel kadar rendah atau limonite dapat diolah dengan high pressure acid leaching (HPAL) menjadi mixed sulphate precipitate sebagai salah satu bahan dasar baterai.
Selain itu, Agus juga melihat semakin baiknya perkembangan industri komponen terkait kendaraan listrik dalam negeri, serta semakin masifnya inovasi pengembangan motor listrik secara rumahan.
Baca Juga
Oleh sebab itu, dengan kolaborasi yang kuat dari pemerintah, pelaku usaha di hulu maupun hilir, akademisi dan peneliti, serta dukungan antusiasme masyarakat, Agus percaya bahwa Indonesia telah siap menjadi pemain utama komponen kendaraan listrik.
"Indonesia sudah memiliki ekosistem kendaraan listrik yang luar biasa, mulai dari sistem, baterai, sampai recycle. Indonesia akan siap. Jadi selamat datang EV itu bukan hanya diucapkan di mulut saja, namun dengan segala persiapan yang baik," tambahnya.
Presiden Direktur Bisnis Indonesia Lulu Terianto menekankan bahwa program Jelajah EV 2023 Bisnis Indonesia dibuat untuk turut menggaungkan semangat tersebut.
"Karena upaya pemerintah dan stakeholder lain dalam mengakselerasi pertumbuhan EV nasional terus dilakukan. Bukan hanya di sektor riil, melainkan juga di hulu melalui penghiliran sehingga membawa nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan Danto Restyawan mengapresiasi program Jelajah EV 2023 Bisnis Indonesia dalam rangka ikut membantu strategi pemerintah terkait transportasi hijau.
"Kampanye penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai secara masif diperlukan karena turut menjadi strategi yang tepat dalam menurunkan emisi karbon sektor transportasi," ungkap Danto.
Adapun, Bisnis Indonesia Group berinisiatif menggelar program Jelajah EV untuk pertama kalinya sebagai wujud peran aktif Bisnis Indonesia Group dalam menyampaikan informasi mengenai perkembangan ekosistem EV di Indonesia.
Tim Jelajah EV 2023 Bisnis Indonesia akan melakukan reportase langsung ke berbagai daerah. Sebanyak dua tim akan menempuh rute berbeda, yakni Jakarta–Surabaya dan Jakarta–Pulau Obi di Maluku Utara.
Nantinya, Tim Jelajah EV 2023 akan memotret berbagai dinamika pengembangan ekosistem EV, berikut peluang dan tantangan yang dihadapi, mulai dari hulu hingga hilir.