Bisnis.com, JAKARTA — Industri Kecil Menengah (IKM) diwanti-wanti untuk melakukan diversifikasi produk seiring adanya transisi dari kendaraan konvensional atau ICE menuju era elektrifikasi.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita mengatakan pemerintah sudah mempersiapkan langkah antisipasi IKM untuk mulai melakukan diversifikasi produk dengan adanya edukasi.
“Pelan-pelan kami akan edukasi agar IKM itu bisa melakukan diversifikasi produk tadi untuk mengantisipasi kebutuhan kendaraan listrik,” ujarnya di kantor Kemenperin, Rabu (29/11/2023).
Menurutnya diversifikasi tersebut juga tidak bisa lepas dari kemampuan sumber daya manusia (SDM) sehingga perlu adanya pengenalan terhadap produk lain menjadi komponen kendaraan listrik.
Selain itu, industri besar juga disebut perlu membuka diri kepada para IKM agar meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk satu produk kendaraan. Hal ini akan membuka peningkatan akses pasar hingga jaminan produk bagi para IKM.
Para IKM pun juga membutuhkan sertifikat ISO9001 guna menjadi pemasok untuk industri otomotif, dan harapannya dapat mengisi pasar komponen yang selama ini masih diimpor.
Baca Juga
Industri otomotif yang masih terus mengalami pertumbuhan pun disebut menjadikannya sebagai sektor yang menjanjikan dengan mendorong para industri besar untuk meningkatkan kapasitas produksi, dan menciptakan peluang bagi IKM untuk masuk dalam rantai pasok industri otomotif nasional.
“Ekosistem rantai pasok dalam negeri perlu diperkuat diantaranya melalui kemitraan antara industri besar dan IKM,” tuturnya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua umum Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdani Dzulkarnaen Salim mengatakan sudah mengimbau para IKM untuk segera melakukan diversifikasi dan menyediakan komponen untuk kendaraan listrik.
Transisi dari kendaraan ICE menuju elektrifikasi pun memang disebut menjadi ancaman bagi pemasok komponen otomotif. Namun, dia menyebut hal ini juga bergantung daripada kesiapan para penyedia komponen.
“Jadi, harus ada persiapan dari teknologi dan saling berkolaborasi dalam meningkatkan kapabilitas dan seterusnya,” tuturnya.