Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan biofarmasi global, AstraZeneca Indonesia menginisiasi transisi energi di Indonesia dengan mengganti seluruh kendaraan operasional yang berbahan bakar bensin menjadi kendaraan listrik.
Presiden Direktur Astra Zeneca Indonesia Sewhan Chon mengatakan transisi yang dilakukan termasuk untuk mengurangi efek polusi yang tengah menjadi masalah besar di tengah masyarakat.
Adapun, jumlah kendaraan listrik yang melakukan transisi di Astra Zeneca ditargetkan mencapai 500 unit pada 2024. Perinciannya 350 motor dan 150 mobil listrik.
Tahun ini AstraZeneca telah mengadakan 120 sepeda motor listrik, dan masih akan mendatangkan 30 motor listrik lainnya sehingga ada 150 unit yang diganti. Sementara itu, untuk mobil sudah ada 5 mobil yang sudah diganti.
"Tahun depan akan diganti semua 500-nya 100 persen dari kendaraan bensin ke kendaraan listrik," ungkap Chon dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Chon mengatakan dalam transisi ini banyak tantangan yang dihadapi terutama di dalam internal AstraZeneca Indonesia karena penggunaan kendaraan listrik memerlukan infrastruktur baru.
Baca Juga
Namun, imbuhnya, para karyawan AstraZeneca di Indonesia justru bangga dan mau berkomitmen untuk melakukan langkah ini.
Dalam inisiasi transisi energi menggunakan kendaraan listrik ini, AstraZeneca Indonesia menggandeng peruahaan produsen motor listrik Volta.
Chon mengatakan, perusahaan ini dipilih karena AstraZeneca Indonesia juga ingin membantu mendorong perekonomian Indonesia.
"Untuk langkah ini kami perlu kerja sama dengan manufaktur lokal yang kuat, karena kami mau mendorong ekonomi lokal dan kemudian hadir Volta. Ini kualitasnya sangat bagus, orang-orang bisa mencoba pakai motor listrik dari Volta jika ingin melakukan langkah yang sama dengan yang kami lakukan," katanya.