Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan biofarmasi global, AstraZeneca Indonesia menggandeng produsen kendaraan listrik lokal, PT Volta Indonesia untuk melakukan transisi ke kendaraan listrik.
Presiden Direktur Astra Zeneca Indonesia Sewhan Chon mengatakan, belakangan ini polusi jadi permasalahan di Indonesia terutama di Jakarta. Polusi sendiri bisa menyebabkan berbagai penyakit, terutama penyakit pernapasan seperti asma.
Oleh karena itu, AstraZeneca sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan harus melakukan sesuatu dan mencari solusinya.
Beberapa solusi yang sudah dilakukan AstraZeneca di antaranya mencari solusi pengobatan pada penyakit yang disebabkan oleh polusi, berpindah kantor ke bangunan hijau atau green building, dan mengurangi kertas dan plastik dalam operasional sehari-hari.
"Selain, itu kami juga ingin berpartisipasi dalam memecahkan masalah polusi, salah satunya dengan transisi dari penggunaan kendaraan bensin menjadi kendaraan listrik. Kami juga akan menanamkan 20 juta pohon di Indonesia dari target kami 200 juta pohon di seluruh dunia," papar Chon dalam konferensi pers, Selasa (31/10/2023).
Berkolaborasi dengan Volta Indonesia
Dalam inisiasi transisi energi menggunakan kendaraan listrik ini, AstraZeneca Indonesia menggandeng peruahaan produsen motor listrik Volta.
Baca Juga
Chon mengatakan, perusahaan ini dipilih karena AstraZeneca juga ingin membantu mendorong perekonomian Indonesia.
"Untuk langkah ini kami perlu kerja sama dengan manufaktur lokal yang kuat, karena kami mau mendorong ekonomi lokal dan kemudian hadir Volta. Ini kualitasnya sangat bagus, orang-orang bisa mencoba pakai motor listrik dari Volta jika ingin melakukan langkah yang sama dengan yang kami lakukan," imbuhnya.
Selain itu, berbagai kerja sama juga dilakukan seperti dengan pemerintah dan penyedia pendanaan.
"Kami perlu dukungan dari pemerintah, seperti dari Kemenkomarinves dan Presiden untuk memperjelas tujuan, visi, dan misi untuk transisi energi di Indonesia, sehingga kita bisa segera mewujudkan tujuan tersebut," ujarnya.
Beberapa dukungan yang diberikan antara lain pembangunan infrastruktur supaya rencana transisi ini bisa berjalan.
AstraZeneca Indonesia juga bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan PT Arthaasia Finance untuk membantu kedua perusahaan, AstraZeneca Indonesia dan Volta untuk mewujudkan kolaborasi ini.
Dengan transisi kendaraan ini, AstraZeneca Indonesia berharap bisa memimpin dan menjadi contoh bagi perusahaan, termasuk perusahaan multinasional lain di Indonesia untuk ikut menjadikan Indonesia lebih hijau.
Adapun, jumlah kendaraan listrik yang melakukan transisi di Astra Zeneca ditargetkan mencapai 500 unit pada 2024. Perinciannya 350 motor dan 150 mobil listrik.
"Tahun ini sendiri kami mengadakan 120 sepeda motor sudah diganti dengan motor listrik, kita masih ada 30 motor lagi yang akan datang, sehingga tahun ini akan ada 150 motor. Lalu ada 5 mobil yang sudah diganti. Tahun depan akan diganti semua 500nya 100 persen dari kendaraan bensin ke kendaraan listrik," tutupnya.