Bisnis.com, JAKARTA — PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku pemegang merek Mitsubishi Fuso memproyeksikan penjualan truk akan cenderung stagnan pada 2023.
Direktur Sales dan Marketing Mitsubishi Fuso Duljatmono mengatakan, faktor yang kemungkinan menyebabkan penjualan truk stagnan adalah adanya Pemilu 2024 dan juga perekonomian global yang kian melemah.
“Ya, kira-kira cenderung stagnan,” ujar Duljatmono kepada Bisnis, Selasa (19/9/2023).
Dia pun mengatakan, dengan asumsi Pemilu 2024 berjalan dengan lancar ditambah perekonomian global yang mulai pulih, maka hal tersebut akan turut memberikan kontribusi positif terhadap penjualan truk.
“Susah diprediksi [penjualan]. Bisa saja berubah juga karena tergantung ada faktor Pemilu 2024 dan faktor ekonomi global. Kalau perekonomian global terus melemah ya tidak naik [penjualan dibanding 2022]. Itu prediksi sementara,” tuturnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan, saat ini pihaknya sedang berusaha menangkap peluang dari segmen logistik yang dinilai akan semakin bertumbuh. Hal ini pun seiring adanya persiapan Pemilu 2024 yang membutuhkan logistik.
Baca Juga
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan truk sepanjang Januari-Agustus 2023 mencapai 53.301 unit, turun 6 persen dari 56.584 secara year-on-year (YoY).
Adapun, dari data yang sama, penjualan truk dari Mitsubishi Fuso sepanjang Januari-Agustus 2023 mencapai 22.128 unit, turun 6,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 23.635 unit.
Secara terperinci, penjualan dari light truck Mitsubishi Fuso mencapai 18.410 unit, medium truck 2.590 unit, dan heavy truck sebanyak 305 unit.