Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stellantis Kembangkan Baterai Mobil Listrik Ringan, Nikel Masih Laku?

Stellantis akan mengembangkan baterai kendaraan listrik ringan, yang berbobot separuh dari produk eksisting saat ini.
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA- Stellantis Group bakal mengembangkan baterai mobil listrik yang lebih ringan. Produsen otomotif gabungan Fiat Chrysler dan PSA Group itu menilai baterai yang lebih ringan semakin ramah lingkungan.

Dikutip dari Reuters, Jumat (8/9/2023), Stellantis akan mengembangkan baterai kendaraan listrik ringan, yang berbobot separuh dari produk eksisting saat ini. Hal itu diungkap langsung Kepala Teknologi Stellantis Ned Curic pada hari ini.

Ned Curic mengatakan baterai kendaraan listrik (EV) saat ini "terlalu berat", sehingga membuat kendaraan "tidak kompatibel" dengan tujuan keberlanjutan.

“Jadi apa yang ada dalam pikiran saya dan tujuan yang sangat sulit bagi tim saya pada tahun 2030 adalah mengubah bobot baterai menjadi setidaknya 50 persen lebih ringan,” kata Curic saat peresmian Pusat Teknologi Baterai Stellantis di Turin, Italia.

Namun, dia mengatakan bahwa dia "tidak tahu" seperti apa bentuk "baterai masa depan". “Kami harus memikirkan material yang benar-benar baru, kimia baru, cara baru untuk mengganti material yang berat dan berat ini menjadi sesuatu yang lebih ringan,” katanya.

Sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk meningkatkan kualitas baterai, produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan, yang mereknya meliputi Fiat, Peugeot dan Jeep, mengatakan pihaknya telah menginvestasikan 40 juta euro (US$43 juta) di Pusat Teknologi Baterai Turin.

Fasilitas pengembangan itu akan fokus pada pengujian internal dan pengembangan paket baterai EV untuk kendaraan grup yang akan datang.

“Fasilitas serupa untuk Amerika Utara sedang dibangun di Windsor, Kanada,” tambah Curic.

Dalam presentasinya, Curic juga mengatakan Stellantis akan meluncurkan kendaraan yang sangat terjangkau pada akhir tahun ini.

“Sebuah kendaraan yang mampu dibeli oleh hampir semua anggota masyarakat kita,” katanya, tanpa memberikan indikasi harganya.

“Kita mengonsumsi banyak energi berbasis karbon dalam sistem yang ada sehingga peralihan ke sistem kendaraan listrik memungkinkan masa depan yang lebih berkelanjutan,” tambahnya.

Di sisi lain, sejauh ini baterai mobil listrik memiliki bobot yang sangat berat. Penambahan baterai bisa mencapai 500 kilogram.

Sementara material baterai mobil listrik kini didominasi dengan nikel, mangan, kobalt, serta litium. Ke depan, pengembangan baterai yang dilakukan Stellantis bakal menantang keberadaan material-material tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper