Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitsubishi Berencana Tambah Investasi Senilai Rp5,7 Triliun Di Indonesia

Produsen otomotif asal Jepang, Mitsubishi Motor Corporation (MMC), berencana menambah investasi senilai Rp5,7 triliun di Indonesia.
Mobil Mitsubishi XFC Concept ditunjukan kepada wartawan di sela-sela peluncurannya dalam IIMS 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Mobil Mitsubishi XFC Concept ditunjukan kepada wartawan di sela-sela peluncurannya dalam IIMS 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Produsen otomotif asal Jepang, Mitsubishi Motor Corporation (MMC), berencana menambah investasi senilai Rp5,7 triliun di Indonesia.

Mengutip keterangan resmi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), tambahan modal tersebut dilakukan perusahaan untuk menambah kapasitas produksi menjadi 250.000 unit pada 2024. Sepanjang 2023, MMC menargetkan realisasi investasi di Indonesia hingga Rp12,3 triliun

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan Mitsubishi sedang menyiapkan produksi mobil listrik jenis Battery Electric Vehicle (BEV) di fasilitas produksinya yang berlokasi di Kota Deltamas, Bekasi, Jawa Barat.

Produksi mobil listrik tersebut akan dimulai pada Desember 2023. Sebelumnya, Mitsubishi sudah memproduksi mobil listrik jenis itu di Negeri Sakura Jepang.

 “Kami sangat mengapresiasi Mitsubishi yang berkomitmen mengembangkan ekosistem industri otomotif di Indonesia. Apalagi, Mitsubishi juga fokus menjadikan Indonesia sebagai bagian basis produksinya,” kata Agus dalam siaran pers, Rabu (9/8/2023).

Pemerintah, sambungnya, berupaya menjaga iklim industri yang kondusif melalui sejumlah kebijakan probisnis untuk menggenjot kinerja industri otomotif di Tanah Air.

 “Sebelumnya, impor CBU ada bea masuk dan PPN, yang rencananya akan dinolkan. Fasilitas ini diberikan kepada para investor yang ingin membangun pabrik di Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik. Kami optimistis, apabila diterapkan bisa memacu investasi sekaligus juga meningkatkan minat penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri,” katanya.

Dia berharap, MMC dapat memanfaatkan fasilitas fiskal tersebut yang diyakini dapat menguntungkan perusahaan untuk memperkenalkan produk barunya di segmen kendaraan listrik.

 Saat ini, lanjutnya, formula untuk insentif tersebut sedang didiskusikan oleh pemerintah pendekatan tertentu, yakni jumlah impor CBU akan disesuaikan dengan nilai investasi dan basis produksi.

 Berdasarkan laporan yang diterima Kemenperin, produk awal kendaraan listrik yang akan diproduksi dan dipasarkan di Indonesia oleh MMC adalah kendaraan niaga listrik Minicab-MiEV. 

Perusahaan sudah melakukan pilot project dengan 4 perusahaan, yakni PT Pos Indonesia, PT Haleyora Power, Gojek dan DHL Supply Chain Indonesia untuk menggunakan Mitsubishi Mini Cab MiEV secara komersial.

 “Kami terbuka dan fleksibel atas strategi investasi yang dilakukan Mitsubishi. Tentu kami berharap akan lebih banyak investasi baterai listrik di Indonesia, karena demand akan terus meningkat serta mengarah pada tujuan ekspor,” tambahnya.

 Terkait dengan hal itu, Presiden dan CEO Mitsubhisi Takao Kato mengatakan Perusahaan akan fokus memproduksi model mobil jenis xEV setelah 2023.

 Adapun, total produksi MMC di Indonesia mencapai 176.000 unit pada 2023 dan ditargetkan menjadi 231.000 unit pada 2024. Selain itu, ekspornya ditargetkan mencapai 98.000 unit pada 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper