Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tesla Harus Recall 280 Ribu Unit Mobil, Setir Dinilai Cacat Produksi

Tesla Model 3 dan Y produksi 2023 dikeluhkan konsumen Amerika Serikat (AS) karena komponen setir tidak berfungsi normal.
Pengunjung melihat-lihat mobil Tesla Model 3 di samping Model Y yang dipajang di showroom Tesla di Beijing, China, 4 Februari 2023./Reuters-Florence Lo
Pengunjung melihat-lihat mobil Tesla Model 3 di samping Model Y yang dipajang di showroom Tesla di Beijing, China, 4 Februari 2023./Reuters-Florence Lo

Bisnis.com, JAKARTA – Tesla Model 3 dan Y 2023 dilaporkan kehilangan kendali kemudi saat sedang melaju. Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) akan melakukan investigasi lebih lanjut.

Imbasnya, sekitar 280 ribu unit kendaraan akan terpengaruh, berpotensi ditarik kembali atau recall.  Melansir dari The Verge, Rabu (2/8/2023), NHTSA diketahui telah menerima 12 keluhan yang menyatakan hilangnya kontrol kemudi dan power steering di kendaraan Tesla.

Lima keluhan tentang ketidakmampuan untuk mengarahkan kendaraan, sementara tujuh orang lainnya mengatakan hilangnya daya mengakibatkan kesulitan kemudi.

“Kemudi kendaraan kehilangan power steering dan kemudi macet di posisi lurus hanya saat berkendara. Kendaraan hanya dapat berjalan lurus ke depan atau ke belakang dan tidak dapat berbelok. Memati-nyalakan [kendaraan] tidak membantu menyelesaikan masalah. Harus membawa mobil ke layanan Tesla,” demikian bunyi salah satu keluhan.

Tesla saat ini diketahui juga tengah dalam penyelidikan untuk sejumlah keluhan lain, termasuk penyelidikan untuk laporan roda kemudi pada SUV Model Y yang jatuh saat kendaraan sedang melaju.

Di samping itu, NHTSA juga telah menerima lebih dari 800 laporan tentang masalah "pengereman hantu", yaitu ketika kendaraan Tesla tiba-tiba mengerem sebagai respons terhadap bahaya yang tidak terlihat.

Sebelumnya, perusahaan terpaksa mengeluarkan pembaruan perangkat lunak over-the-air kepada 1,1 juta kendaraan di China sebagai tanggapan atas masalah pengereman dan akselerasi. Terkait masalah ini, perusahaan juga dituntut oleh beberapa pemilik kendaraan.

Perusahaan juga menghadapi potensi penarikan produk Autopilot dan Full Self-Driving untuk lebih dari selusin insiden di mana kendaraan Tesla yang menggunakan fitur bantuan pengemudi justru menabrak kendaraan darurat stasioner.

Banyak lembaga penegak hukum, mulai dari Jaksa Agung California hingga Departemen Kehakiman AS, juga menyelidiki masalah terkait praktik keselamatan dan pemasaran Tesla.

Selain Tesla, banyak perusahaan pembuat mobil yang juga menghadapi investigasi kecacatan dan penarikan kembali produk. Ford hari ini juga diketahui terpaksa menarik kembali hampir 900 ribu unit truk F-150 akibat rem darurat yang aktif saat berkendara.

Namun, Tesla dinilai unik dalam kemampuannya untuk mengatasi beberapa cacat dengan pembaruan perangkat lunak. Hal itu bersisian dengan fakta bahwa Tesla menghadapi lebih banyak penarikan kembali produk daripada pembuat mobil lainnya.

Dari 400 penarikan yang dikeluarkan pada 2022 dengan jumlah produk mencapai 25 juta mobil, Tesla menempati posisi lima besar. Hal itu mengacu daftar yang disusun oleh firma riset iSeeCars.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper